Zulaikha, Irdasari Maisyara and Marlina, Endy (2021) PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR HYBRID PADA PUSAT SENI DAN BUDAYA DI KABUPATEN SORONG SELATAN. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.
Text
ABSTRAK-5170911064-IRDASARI MAISYARA ZULAIKHA.pdf Download (188kB) |
Abstract
Papua terkenal karena memiliki ragam kesenian tradisional. Kabupaten Sorong Selatan merupakan salah satu daerah di Papua barat yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata yang berkaitan dengan sosio-kultural. Kurangnya wisata yang dapat mengembangkan Sumber Daya Manusia menjadikan Pusat Seni dan Budaya sebagai pilihan alternatif untuk dirancang karena dapat menjadi salah satu solusi strategi pemerintah dalam mengembangkan daerah. Selain itu, kurangnya fasilitas bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan seni dan budaya meningkatkan urgenitas dibangunnya fasilitas ini. Lokasinya berada di daerah perbatasan membuka peluang adanya tambahan rest area yang sekaligus dapat mendukung fungsi utama. Fasilitas ini dikembangkan dengan konsep arsitektur hybrid dengan tiga tahapan yang mempengaruhi rancangan, yaitu tahap elektik/quotation berpengaruh dalam pemilihan bentuk bangunan, tahap manipulasi/modifikasi mempengaruhi pola landscape dan tahap penggabungan/kombinasi mempengaruhi kebutuhan dan fungsi ruang. Konsep ini tepat berkaitan dengan rencana memadukan dan menyatukan dua fungsi yang berbeda yaitu Pusat Seni dan Budaya sebagai fungsi utama dan Rest Area sebagai fungsi penunjang. Papua is known for having various traditional arts. South Sorong Regency is a region in West Papua with great potentials to be developed into a socio-cultural tourist destination. The lack of tourism which can develop human resources make an Arts and Culture Center an alternative government strategy for local development. Moreover, the lack of facility for the public to perform art and cultural activities increases the urgency to building this location. It’s located near the border, opening the opportunity to add a rest area to support the main function. This facility used hybrid architecture with three stages, i.e. electic/quotation stage which affected selection of building shape, manipulation/modification stage which affected the landscape and combination stage which affected spatial demands and function. The concept combined and united two different functions, i.e. Arts and Cultural Center as the main function and Rest Area as the supporting function.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Arsitektur Hybrid, Seni dan Budaya, Wisata. Hybrid Architecture, Arts and Culture, Tourism. |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur |
Depositing User: | Kaprodi S1 Arsitektur UTY |
Date Deposited: | 01 Aug 2022 02:31 |
Last Modified: | 01 Aug 2022 02:31 |
URI: | http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/10017 |
Actions (login required)
View Item |