PENERAPAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK PADA HOTEL BUTIK DENGAN FASILITAS BINTANG 4 DI KABUPATEN SLEMAN

Sopian, Asma Akum and Wirasmoyo, Wiliarto (2021) PENERAPAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK PADA HOTEL BUTIK DENGAN FASILITAS BINTANG 4 DI KABUPATEN SLEMAN. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

[img] Text
ABSTRAK-5170911076-ASMA AKUM SOPIAN.pdf

Download (47kB)

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai salah satu provinsi yang diperhatikan oleh pemerintah dalam segi pariwisata, saat ini sedang menunjukkan eksistensi-nya. Setelah adanya moratorium mengenai pembangunan hotel di kota Yogyakarta, investor- investor mulai menyentuh daerah sekitar kota Yogyakarta, salah satunya adalah Kabupaten Sleman. Kabupaten Sleman dipilih sebagai lokasi perancangan hotel butik ini, karena pesatnya pertumbuhan akomodasi untuk wisatawan, mengalahkan Kabupaten Bantul. Namun, penggunaan energi oleh bangunan-bangunan komersial di Kabupaten Sleman, seperti apartemen dan hotel merupakan penyumbang konsumsi energi besar-besaran yang menjadi penyebab terjadinya perubahan iklim. Metode perancangan Hotel Butik Dengan Fasilitas Bintang 4 ini menggunakan pendekatan Arsitektur Bioklimatik. Metode pendekatan Arsitektur Bioklimatik ini diharapkan dapat menjadikan hotel butik sebagai bangunan yang bisa beradaptasi dengan perubahan iklim dan atau setidaknya, tidak menambah beban terhadap lingkungan. Pendekatan Arsitektur Bioklimatik menurut Kenneth Yeang (1994) dalam bukunya yang berjudul Bioclimatic Skycrappers, memiliki 9 aspek utama, yaitu orientasi bangunan yang baik agar menghasilkan konservasi energi, balkon dengan pembayangan sinar matahari, alat pembayang pasif, penggunaan membran pada dinding, penyekat panas pada lantai, jendela dan cross ventilation, letak core untuk kenyamanan termal, pengaturan lansekap yang baik dan ruang transisional yang berada di tengah bangunan. Hasil dari Perancangan Hotel Butik Dengan Fasilitas Bintang 4 di Kabupaten Sleman ini menjadi hotel yang menerapkan prinsip ramah terhadap iklim sehingga mengurangi ketidaknyamanan di luar bangunan tanpa melupakan kenyamanan internal bangunan. Bioklimatik di hotel butik ini sudah menerapkan prinsip-prinsip desain Arsitektur Bioklimatik yaitu penggunaan balkon sebagai pembayang pasif, shading device, ruang transisional, penghawaan alami, orientasi bangunan, penempatan core sebagai konservasi energi dan pengolahan limbah agar tidak mencemari lingkungan air tanah sekitar. The Special Region of Yogyakarta, as one of the provinces that the government pays attention to, especially in its tourism factor, is currently showing its existence. After the moratorium on hotel development in Yogyakarta, investors began to touch the area around Yogyakarta, one of which is Sleman Regency. Sleman is chosen as the location to build Boutique Hotel due to the rapid growth of accommodation for tourists, which is more advanced than Bantul Regency. However, massive energy consumption by commercial buildings in Sleman Regency, such as apartments and hotels is the cause of climate change. The design of Boutique Hotel with 4-star facilities used a bioclimatic architecture approach. It is expected that, by using this approach, Boutique Hotel can be built as a place that can adapt to climate change and or at least, not add to the burden on the environment. The Bioclimatic Architecture Approach according to Kenneth Yeang (1994) in his book entitled Bioclimatic Skycrappers, has 9 main aspects, namely good building orientation to produce energy conservation, balconies with sun shading, passive shading devices, the use of membranes on walls, heat insulation on floors, windows and cross ventilation, core location for thermal comfort, good landscaping, and transitional space in the middle of the building. The result of designing Boutique Hotel with 4-Star facilities in Sleman Regency is a hotel that applies climate-friendly principles to reduce discomfort outside the building without neglecting the internal comfort of the building. The bioclimatic at this boutique hotel has implemented the design principles of Bioclimatic Architecture, namely the use of balconies as passive shadows, shading devices, transitional spaces, natural ventilation, building orientation, core placement as energy conservation, and waste treatment so as not to pollute the surrounding groundwater environment.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Uncontrolled Keywords: Arsitektur Bioklimatik, Fasilitas Bintang 4, Hotel Butik, Ken Yeang bioclimatic architecture, 4-star facilities, Boutique Hotel, Kenneth Yeang
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur
Depositing User: Kaprodi S1 Arsitektur UTY
Date Deposited: 26 Aug 2022 03:16
Last Modified: 26 Aug 2022 03:16
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/10137

Actions (login required)

View Item View Item