Budiono, Yosua Andhika and Bimo, Lukas (2021) PENERAPAN HEALING ENVIRONMENT SEBAGAI METODE DESAIN PUSAT TERAPI ANAK AUTIS. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.
Text
ABSTRAK-5170911211-YOSUA ANDHIKA BUDIONO.pdf Download (123kB) |
Abstract
Kota Surabaya merupakan kota dengan jumlah penduduk terpadat kedua setelah Jakarta. Terdapat beberapa lembaga terapi anak autis di kota ini yang hanya berfokus pada program terapi dan kebutuhan ruang seadanya tanpa memperhatikan faktor lingkungan. Sedangkan lingkungan itu sendiri berperan penting dalam melakukan metode terapi pada anak autis untuk menjaga suasana hatinya. Tujuan dari penerapan healing environment ini adalah untuk merancang pusat terapi anak autis (Habitual disorder children) sebagai tempat untuk mewadahi aktivitas anak, membangun setiap potensi yang ada, meningkatkan jiwa eksplorasi, serta sebagai tempat untuk memenuhi dan mewujudkan hak anak autis untuk diterima oleh masyarakat dengan segala bentuk perubahan dan skill yang dimiliki. Pusat terapi anak autis ini dirancang sebagai media terapi, sarana pengembangan bakat, tempat untuk meningkatkan jiwa eksplorasi diri pada kehidupan sosial, serta sebagai sarana bagi anak autis untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Pendekatan healing environment dipilih dalam proses perancangan ini karena lingkungan yang bersifat healing dapat berdampak baik untuk proses adaptasi anak terhadap lingkungannya, serta dengan melibatkan beberapa faktor lain seperti psikologi, tingkat kenyamanan dan penyediaan ruang dalam yang sesuai dengan kebutuhan anak autis yang akan berdampak positif bagi perubahan anak autis. Surabaya has the second highest population in Indonesia after Jakarta. There are several autism therapy agencies in this city focused on the therapy programs and with limited space with little attention to the environment. Environment is important in therapy to keep the autistic children’s mood high. The purpose of implementing healing environment was designing an autism therapy center (Habitual disorder children) to accommodate children’s activities, develop their potentials, enhance exploration, and fulfill the rights of autistic children to be accepted by the society with their changes and skills. The autism therapy center was designed as a therapy media, talent development facility, and a place to enhance self-exploration in the social world, and a space for autistic children to adapt with their environment. Healing environment was selected in the designing process because a healing environment could have positive impacts on children’s adaptation with their environment. Including other factors, e.g. psychology, comfort and indoors space availability, for autistic children would have positive impact on them.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Anak Autis, Pusat Terapi, Healing Environment. Autistic Child, Therapy Center, Healing Environment. |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur |
Depositing User: | Kaprodi S1 Arsitektur UTY |
Date Deposited: | 26 Aug 2022 08:18 |
Last Modified: | 26 Aug 2022 08:18 |
URI: | http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/10165 |
Actions (login required)
View Item |