PENERAPAN SENSORY PADA PERANCANGAN LIVING MUSEUM ORANGUTAN DI DESA JUNGKAT KALIMANTAN BARAT

Katulistiana, Robiansyah and Ratriningsih, Desrina (2021) PENERAPAN SENSORY PADA PERANCANGAN LIVING MUSEUM ORANGUTAN DI DESA JUNGKAT KALIMANTAN BARAT. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

[img] Text
ABSTRAK-5180921003-ROBIANYSAH.pdf

Download (53kB)

Abstract

Indonesia adalah negara memiliki banyak sekali pulau yang tersebar dari sabang hingga mauroke yang menyimpan banyak sekali kekayaan alam yang menjadi habitat bagi satwa liar. Orangutan merupakan satu-satunya spesies kera di Asia yang masih hidup (Galdikas, 1986). Orangutan umunya dapat hidup diberbagai jenis dan kondisi habitat, mulai dari hutan tropis dataran rendah, rawa-rawa, hingga hutan perbukitan ( Supriyatna dan Wahyono, 2000). Hutan Kalimantan sendiri mengalami tingkat degradasi yang sangat tinggi akibat adanya penebangan yang besar-besaran dimasa lalu, sehingga area hutan tuanan sekarang menjadi hutan sekunder dengan vegetasi yang rapat dan sering sekali terjadi kebakaran pada musim kemarau (Meididit,2006). Kerusakan habitat dan perburuan orangutan secara liar dan membabibuta menyebabkan orangutan mengalami ancaman kepunahan (Murti, 2007). Oleh sebab itu, kelestarian orangutan sangat perlu dijaga, salah satunya adalah dengan meningkatkan dan menyebarkan infomasi tentang orangutan serta membuat masyrakat sadar akan kesalahannya. Hal ini berkaitan dengan dengan fungsi orangutan di alam itu sendiri, dimana orangutan dapat menjadi spesies payung untuk meningkatkan kesadaran konservasi masyarakat. Kelestarian orangutan akan berbanding lurus dengan kelestarian hutan yang menjadi habitanya, sehingga diharapkan kelestarian mahluk hidup yang lain ikut terjaga (MacKinnon, dkk., 1996; Soehartono, dkk., 2007). Indonesia a country having many islands spreading from Sabang to Merauke, holds a lot of natural wealth which is a habitat for wild animals. Orangutans are the only surviving ape species in Asia (Galdikas, 1986). Orangutans can generally live in various types and conditions of habitat, ranging from lowland tropical forests, swamps, to hill forests (Supriyatna and Wahyono, 2000). Kalimantan's forest has experienced a very high level of degradation due to massive logging in the past. Therefore, the forest area in Tuanan is now a secondary forest with dense vegetation and fires often occur in the dry season (Meididit, 2006). Habitat destruction and illegal hunting of orangutans causes orangutans to face the threat of extinction (Murti, 2007). Therefore, it is very important to maintain the sustainability of orangutans, one of which is by increasing and disseminating information about orangutans and making people aware of their mistakes. This is related to the function of orangutans in nature itself, where orangutans can become an umbrella species to increase the public awareness of conservation. The conservation of orangutans will be directly proportional to the sustainability of the forests that are their habitat. Therefore, it is hoped that the sustainability of other living creatures will also be maintained (MacKinnon, et al., 1996; Suhartono, et al., 2007).

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Uncontrolled Keywords: Orangutan, Hutan Kalimantan, Kalimantan Barat, Orangutan, Kalimantan Forest, West Kalimantan
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur
Depositing User: Kaprodi S1 Arsitektur UTY
Date Deposited: 27 Aug 2022 01:28
Last Modified: 27 Aug 2022 01:28
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/10182

Actions (login required)

View Item View Item