ANALISIS BIAYA PERBAIKAN ASET JARINGAN SALURAN IRIGASI MATARAM PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEBRUARI, NURMIN S (2017) ANALISIS BIAYA PERBAIKAN ASET JARINGAN SALURAN IRIGASI MATARAM PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Nurmin Sabdam Pebruari.pdf

Download (327kB) | Preview

Abstract

Seiring berjalannya waktu, keefektifan dari Jaringan Saluran Irigasi Mataram berubah diakibatkan dari perubahan beberapa fungsi dari aset yang ada, juga diakibatkan oleh adanya kerusakan aset-aset dari Jaringan Irigasi tersebut. Demi kelestarian sarana irigasi dan aset-asetnya yang ada, diperlukan Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) yang optimal. Rehabilitasi Jaringan Irigasi merupakan salah satu kegiatan PAI dan usaha terakhir dalam penyelamatan sumber daya jaringan irigasi agar tetap berfungsi dan produktif akibat adanya kerusakan aset-aset Jaringan Irigasi. Rehabilitasi merupakan kegiatan perbaikan yang mana dalam kegiatan perbaikan tersebut diperlukan dana yang sesuai dengan volume pekerjaan yang ada. Analisis biaya perbaikan diperlukan untuk mengetahui biaya modal yang diperlukan dalam upaya menjaga kelestarian sarana irigasi dan aset-asetnya yang ada. Analisis biaya perbaikan ini dapat disusun setelah dilakukan identifikasi kerusakan dari hasil inventarisasi yang telah dilaksanakan terlebih dahulu. Metode yang digunakan dalam analisis biaya perbaikan aset Jaringan Saluran Irigasi Mataram yaitu dengan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan petugas P3A maupun petugas irigasi bagian Operasional dan Perawatan. Hasil identifikasi kerusakan berdasar inventarisasi yang telah dilakukan dengan klasifikasi tingkat kerusakan Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor : 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi didapatkan tingkat kerusakan aset-aset Jaringan Saluran Irigasi Mataram yaitu tingkat kerusakan ringan 22,88% dari 507 bangunan, tingkat kerusakan sedang 1,97% dari 507 bangunan dan tingkat kerusakan berat 0,19% dari 507 bangunan, untuk bangunan lining diperoleh titik lokasi dengan tingkat kerusakan ringan 27 lokasi, tingkat kerusakan sedang 54 lokasi dan tingkat kerusakan berat 8 lokasi. Dari hasil inventarisasi dan identifikasi kerusakan tersebut dapat disusun analisis biaya perbaikan dimana Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor : 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi data yang digunakan dalam analisis biaya perbaikan yaitu aset dengan kondisi kerusakan sedang dan berat, diperoleh hasil biaya perbaikan yang diperlukan untuk aset dengan kondisi rusak sedang sebesar Rp. 197.376.800,00 rupiah dan aset dengan kondisi rusak berat sebesar Rp. 30.343.400,00 rupiah.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Teknik Sipil
Depositing User: T. Sipil UTY
Date Deposited: 14 Dec 2017 05:28
Last Modified: 14 Dec 2017 05:28
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/115

Actions (login required)

View Item View Item