Prasetyo, Ananda Putra and Trimarstuti, Jeki (2023) ANALISIS FAKTOR TERJADINYA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI NON PERTANIAN UNTUK TANAH KAS KALURAHAN Studi Kasus: Kalurahan Sariharjo. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.
Text
5191511016_Ananda Putra Prasetyo.pdf Download (46kB) |
Abstract
ABSTRAK Alih fungsi lahan pertanian atau disebut juga konversi lahan pertaniann adalah perubahan fungsi sebagai atau keseluruhan Kawasan lahan pertanian menjadi fungsi lain yang menjadi fungsi lahan lainnya. Hal tersebut terjadi karena adanya penerimaan yang diperoleh petani tidak sebanding dengan pengorbanan yang petani lakukan selama proses produksi sehingga hal tersebut sangat berdampak buruk bagi para petani serta terjadi karena adanya perubahan struktur ekonomi dan arus urbanisasi yang sangat kuat. Penelitian ini berlokasikan di Kalurahan Sariharjo tepatnya pada tanah kas kalurahan.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian pada tanah kas kalurahan. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, namun penelitian ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah menggunakan metode statistik. Sumber data yang diperoleh melalui survey lapangan dan telaah dokumen Kalurahan Sariharjo. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2012-2022. Dengan teknik pengolahan data melalui software ArcGIS 10.8 dan menggunakan pendalaman wawancara diharapkan dapat memenuhi yang telah dikaji. Hasil penelitian yang telah diakaji pada laporan ini menunjukkan bahwa Kalurahan Sariharjo sangat rentan terhadap alih fungsi lahan pertanian tepatnya di area yang dilalui oleh jalan kolektor atau jalan palagan tantara pelajar. Pada tahun 2011-2022 diketahui bahwa penggunaan lahan pertanian yang berubah menjadi non pertanian sebesar 9,5 Ha, perubahan tersebut paling dominan berubah menjadi lahan kosong, perdagangan dan jasa, taman dan Pendidikan. Faktor yang memengaruhi alih fungsi lahan pertanian tersebut seperti harga sewa lahan tanah kas untuk pemanfaatan non pertanian lebih mahal dibandingkan dengan sewa lahan peruntukan pertanian, perkembangan wilayah yang kuat sehingga berpotensi mendorong peralihan fungsi lahan, sebagai upaya mengoptimalkan daya guna tanah kas untuk meningkatkan pendapatan desa, dan Ketersediaan air tanah yang semakin sedikit di area pertanian jalan palagan. Kata Kunci: alih fungsi, lahan pertanian, tanah kas kalurahan ABSTRACT The conversion of agricultural land or also known as agricultural land conversion is a change in the function of part or all of the agricultural land area into another function that becomes another land function. This happens because the income earned by farmers is not proportional to the sacrifices that farmers make during the production process so that this has a very bad impact on farmers and occurs because of changes in the economic structure and very strong urbanization flows. This research is located in the Sariharjo Village, precisely on the Kalurahan treasury land. This research aims to determine the conversion of agricultural land to non-agricultural land on the Kalurahan treasury land. This type of research uses quantitative methods, but this research emphasizes its analysis on numerical data (numbers) that are processed using statistical methods. Sources of data obtained through field surveys and document review of the Sariharjo Village. This research was conducted in 2012-2022. With data processing techniques through ArcGIS 10.8 software and using in-depth interviews, it is expected to fulfill what has been studied. The results of the research that has been studied in this report indicate that the Sariharjo Village is very vulnerable to the conversion of agricultural land to be precise in areas that are passed by collector roads or inter-student roads. In 2011- 2022 it is known that the use of agricultural land that has changed to non-agriculture is 9.5 hectares, the most dominant change is changing into vacant land, trade and services, parks and education. Factors that influence the conversion of agricultural land include the price of renting cash land for non-agricultural use, which is more expensive than renting land designated for agriculture, strong regional development that has the potential to encourage land conversion, as an effort to optimize the usability of cash land to increase village income, and The availability of groundwater is getting less in the agricultural area of Jalan Palagan. Keywords: function change, agricultural land, village treasury land
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Perencanaan Wilayah dan Kota |
Depositing User: | Kaprodi S1 PWK UTY |
Date Deposited: | 09 Aug 2023 02:44 |
Last Modified: | 09 Aug 2023 02:44 |
URI: | http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/13451 |
Actions (login required)
View Item |