PERANCANGAN STASIUN KERETA API DI AREA KAWASAN PARIWISATA NASIONAL CANDI BOROBUDUR KABUPATEN MAGELANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL

Putra, Erwin Mardi Satria and Suparno, Suparno (2023) PERANCANGAN STASIUN KERETA API DI AREA KAWASAN PARIWISATA NASIONAL CANDI BOROBUDUR KABUPATEN MAGELANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

[img] Text
ABSTRAK-5170911187-ERWIN MARDI SATRIA PUTRA .pdf

Download (29kB)

Abstract

Kota Magelang terletak diantara 110°110°12'30" - 110°12'52" BT dan 7°26'18" - 7°30'9" LS serta di ketinggian 380 mdpl. Wilayah Kota Magelang terbagi atas 3 kecamatan secara administratif yaitu Kecamatan Magelang Utara, Kecmatan Magelang Tengah, dan Kecamatan Magelang Selatan. Jika secara topografi Kota Magelang sendiri berada di daerah Lembah Tidar. Kota Magelang memiliki jumlah penduduk sebanyak 121.205 jiwa (data tahun 2016) dengan kepadatan penduduk Kota Magelang mencapai 5.519 jiwa/km2. Posisi Kota Magelang berada di jalur utama yang menghubungkan Ibu kota Provinsi Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kementrian Perhubungan Republik Indonesia sudah berencana akan ada pembangunan jalur kereta api Kota Semarang dengan Kota Yogyakarta. Pembangunan ini akan melintasi wilayah Kota Magelang dan diperkirakan akan dilaksanakan pada 2023 mendatang. Kota Magelang pernah memiliki stasiun kereta api dari tanggal 1 Mei 1903 yaitu jalur Magelang-Yogyakarta, tetapi memasuki awal tahun 1970 penumpang kereta api sangat menurun drastis karena kereta api pada saat itu berjalan dengan kecepatan yang sangat pelan karena kalah dengan transportasi darat lain seperti bus, mobil dan motor. Tahun 1974, jalur kereta api yang terdapat di Jembatan Krasak perbatasan Kota Magelang dan Kota Yogyakarta runtuh.akibat banjir lahar dingin. Magelang city is located between 110°110°12'30" - 110°12'52" east longitude and 7°26'18" - 7°30'9" south latitude and at an altitude of 380 masl. The area of Magelang City is divided into 3 sub-districts administratively, namely North Magelang District, Central Magelang District, and South Magelang District. Topographically, Magelang City itself is in the Tidar Valley area. Magelang City has a population of 121,205 people (2016 data) with a population density of 5,519 people/km2. The position of Magelang City is on the main route that connects the capital city of Central Java Province with the Special Region of Yogyakarta. The Ministry of Transportation of the Republic of Indonesia has planned to build a railway line between Semarang City and Yogyakarta City. This development will cross the Magelang City area and is expected to be implemented in 2023. The city of Magelang once had a train station from May 1, 1903, namely the Magelang-Yogyakarta line, but entering the early 1970s, train passengers decreased drastically because the train at that time was running at a very slow speed because it was inferior to other land transportation such as buses, cars and motorbikes. In 1974, the railway line located on the Krasak Bridge on the border of Magelang City and Yogyakarta City collapsed due to cold lava floods.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Uncontrolled Keywords: Kota Magelang, Akses ke Kota Magelang, Stasiun Kota Magelang Magelang City, Access to Magelang City, Magelang City Station
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur
Depositing User: Kaprodi S1 Arsitektur UTY
Date Deposited: 04 Dec 2023 03:01
Last Modified: 04 Dec 2023 03:01
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/14339

Actions (login required)

View Item View Item