Syukur, Abdul and Preambudi, Akbar (2023) PERANCANGAN KAWASAN INDUSTRI BATIK DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ECO INDUSTRI Sebagai Pendukung Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Kawasan Industri D.I Yogyakarta. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.
Text
ABSTRAK-5180911075-ABDUL SYUKUR.pdf Download (33kB) |
Abstract
Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul merupakan kawasan peruntukan industri yang berada di DIY. DIY merupakan singakatan dari adalah daerah setingkat provinsi yang memiliki keistimewaan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia, luas kawasan peruntukan industri di kecamatan piyungan seluas 330,50 hektar yang tertuang pada Perda DIY No. 7 Tahun 2019. Dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 yang menjadi pedoman bagi pemerintah dan pelaku industri dalam perencanaan dan pembangunan industri. Industri menjadi penggerak utama dalam perekonomian nasional dan daerah. Dengan adanya Perda DIY Kecamatan piyungan menjadi bagian dari program pemerintah DIY dalam mengembangkan kawasan industri dengan tujuan bisa meningkatkan nilai perekonomian sehingga hal ini menjadi dasar dalam perancangan kawasan industri batik di Yogyakarta. Dalam perancangan kawasan ini digunakan metode pengumpulan data primer, sekunder, dan preseden, seperti studi lokasi site, wawancara, literatur, internet, dan preseden. Kesimpulan yang telah didapat dari penulisan Perancangan Kawasan Industri Batik Dengan Pendekatan eco Industri dapat menjadi sebuah kawasan produktif yang berorientasi pada industri dan budaya batik. Dalam pendekatan eco industri menciptakan konsep eco industri. Dalam Perancangan mengharuskan menyelaraskan antara bangunan dan aktivitas dengan lingkungan menggunakan prinsip sustainable building. Piyungan sub-district, Bantul Regency, is a designated industrial area in the Special Region of Yogyakarta. The name of a province-level Region in the Unitary State of the Republic of Indonesia has the special right to run parts of the government. The DIY Regulation No. 7 of 2019 asserted that the industrial designation area in the Piyungan sub-district is 330.50 hectares. In the National Industrial Development Master Plan (NIDMP) 2015-2035, industrial planning and development become a guideline for government and industry actors. In this instance, the industry is the primary contributor to the national and regional economies. With the DIY Regional Regulation, the Piyungan sub-district is included in the DIY government's program for developing industrial areas to increase economic value. This rule becomes the foundation for designing the Yogyakarta batik industrial area. In designing this area, primary, secondary, and precedent data collection methods are used, such as site location studies, interviews, literature, internet, and precedents. The conclusion drawn from the writing of Design of Batik Industrial Areas with an Eco Approach Industry is that a batik industry and culture-oriented productive area can be created. In the eco-industrial approach, eco-industries are conceptualized. The design must harmonize buildings and activities with their surroundings, utilizing sustainable building principles.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Industri Batik, Eco Industri, D.I Yogyakarta Batik Industry, Eco Industry, D.I Yogyakarta |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur |
Depositing User: | Kaprodi S1 Arsitektur UTY |
Date Deposited: | 07 Dec 2023 02:51 |
Last Modified: | 07 Dec 2023 02:51 |
URI: | http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/14383 |
Actions (login required)
View Item |