Ambarwati, Indah and Tisnawati, Endah (2023) PERANCANGAN MUSEUM BERBASIS ARSITEKTUR KONTEKSTUAL. ["eprint_fieldopt_thesis_type_tugasakhir" not defined] thesis, University of Technology Yogyakarta.
Text
ABSTRAK-5180911229-INDAH AMBARWATI.pdf Download (30kB) |
Abstract
Kain Troso merupakan produk yang dihasilkan di Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara. Tenun troso memiliki potensi perkembangan dengan ciri khas dalam pembutannya. Perkembangan zaman dan teknologi, pembuatan tenun Troso mengalami beberapa perkembangan terutama pada motif tetapi tenun troso masih mempertahankan keaslian dalam proses tradisionalnya. Dalam segi penilaian banyak masyarakat yang belum mengetahui makna dari motif tenun troso. Perkembangan untuk melestarikan tenun troso dibutuhkan upaya dengan strategi melalui budaya yaitu dengan kebudayaan yang secara mudah diingat kembali oleh masyarakat salah satunya melalui museum. Museum sendiri diartikan sebagai tempat penyimpanan benda peninggalan serta berguna untuk memamerkan atau memajang setiap benda- benda yang patut mendapat perhatian umum seperti alat di masa dahulu, seni dan ilmu, atau menyimpan barang kuno. Fasilitas ini akan membantu masyarakat atau komunitas pengrajin tenun dalam meningkatkan para pengrajin untuk lebih aktif dalam pembuatan tenun. Selain itu dapat digunakan untuk meningkatkan pariwisata kawasan daerah. Penggunaan pendekatan arsitektur kontekstual sebagai strategi rancangan penyelesaian dapat dilihat pada tapak dimana bangunan diciptakan dengan memusatkan perhatian pada bentuk fisik yang bervariasi dengan mengambil motif desain lingkungan sekitar seperti massa, pola, dan ornamen desain dengan tujuan untuk menghadirkan bangunan yang serasi dan menyatu serta dapat membentuk suatu citra atau ciri khas dalam suatu kawasan. Torso cloth is a woven fabric produced in Troso Village, Pecangan District, Jepara Regency. Troso weaving has the potential to be developed because it has a characteristic in the manufacturing process. With the development of the era and technology, there have been some developments in the manufacture of Troso weaving, mainly on the motif. However, it still maintains authenticity in its traditional process. In terms of understanding the motive, many people do not know the meaning of the Troso weaving motif. To develop Troso weaving, the strategy needed is to make it a culture, and one of the ways to make it easier for people to remember culture is through museums. A museum is a place for storing relics and exhibiting or displaying any objects that deserve public attention, such as tools used in the past, arts and sciences, or ancient items. This facility will help the community or the weaving community increase the craftsmen to be more active in weaving. Moreover, this place can be used to improve regional tourism. The use of a contextual architectural approach as a settlement design strategy can be seen on the site where the building was created by focusing on various physical forms and taking design motifs from the surrounding environment such as mass, patterns, and design ornaments to present a harmonious and unified building and can form an image or characteristic in an area.
Item Type: | Thesis (["eprint_fieldopt_thesis_type_tugasakhir" not defined]) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tenun Troso, Museum, Motif Tenun, Arsitektur Kontekstual Troso weaving, museum, weaving motives, contextual architecture |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur |
Depositing User: | Kaprodi S1 Arsitektur UTY |
Date Deposited: | 08 Dec 2023 08:20 |
Last Modified: | 08 Dec 2023 08:20 |
URI: | http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/14466 |
Actions (login required)
View Item |