Aldayani, Rere Herlina and Setiafindari, Widya (2024) PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL DAN MIN-MAX DI PT TARUMARTANI. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.
Text
5200611081 Rere Herlina Aldayani-ABSTRAK.pdf Download (191kB) |
Abstract
Abstrak PT Taru Martani merupakan salah satu Perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang pengolahan tembakau. PT Taru Martani memproduksi produk Cerutu dan TIS (Tembakau Iris Saos). Tipe produksi yaitu setiap minggu pada hari senin dan selasa. Adapun masalahan yang terjadi di Perusahaan dalam perencanaan persediaan bahan baku dimana terjadi overstock berjumlah sekitar 300.614 kg pada periode bulan Juli 2022 sampai dengan bulan Juni 2023. Dengan demikian perlu adanya pengendalian persediaaan. Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah model SILVER MEAL dan MIN-MAX sebagai alat untuk menganalisis dan membandingkan harga pokok persediaan bahan baku yang dikeluarkan sehingga dapat diketahui hasil perbandingan kedua metode yang efisien dan hemat biaya yang dapat diterapkan di PT Taru Martani. Berdasarkan pengolahan data didapatkan hasil pemesanan bahan baku menggunakan metode silver meal yaitu sebanyak 12 kali dan total biaya persediaan sebesar Rp2.254.860.888 sedangkan metode min-max didapatkan hasil frekuensi pemesanan sebanyak 353 kali dan metode aktual perusahaan dengan total biaya persediaan tahunan yaitu sebesar Rp 2.400.441.176, untuk metode aktual perusahaan total biaya persediaan (TIC) sebesar Rp2.259.120.600. Sehingga didapatkan bahwa metode silver meal memiliki tingkat resiko yang lebih kecil dibanding dengan metode min-max dan aktual perusahaan yang menghasilkan efisiensi biaya sebesar 0,18% dan kapasitas gudang juga mencukupi sehingga tidak membutuhkan perluasaan gudang yang mana akan menambah biaya semakin besar. Kata Kunci : Tembakau Iris Saos, Min-Max, Silver Meal, stock ABSTRACT PT Taru Martani is a manufacturing company that specializes in the processing of tobacco. The company produces cigarettes and TIS (tobacco-sliced sauce) products. The production takes place every week on Monday and Tuesday. However, the company has encountered a problem in planning its raw material inventory, leading to an overstock of approximately 300,614 kg from July 2022 to June 2023. To address this issue, it is crucial to implement inventory control measures. In this study, the SILVER MEAL and MIN-MAX models were utilized as analytical tools to compare and analyze the cost of raw material inventory. The aim was to identify the most efficient and cost-effective method that can be applied at PT Taru Martani. The data processing revealed that the silver meal method resulted in 12 orders and a total inventory cost of IDR 2,254,860,888. On the other hand, the min-max method required 353 orders, resulting in a total annual inventory cost of IDR 2,400,441,176. The company's actual method had a total inventory cost (TIC) of IDR 2,259,120,600. So it was found that the silver meal method has a lower level of risk compared to the company's min-max and actual methods, which produces a cost efficiency of 0.18%. The warehouse capacity is also sufficient so that it does not require warehouse expansion which will increase costs even more. Keywords: Sliced Tobacco Sauce, Min-Max, Silver Meal, stock
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TS Manufactures |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Teknik Industri |
Depositing User: | Kaprodi S1 Teknik Industri UTY |
Date Deposited: | 28 Nov 2024 03:08 |
Last Modified: | 28 Nov 2024 03:08 |
URI: | http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/16721 |
Actions (login required)
View Item |