PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PISANG DAN TEPUNG TERIGU MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PEMBERIAN DISKON PADA UMKM PISANG KEMUL

Alfaridz, Airlangga Muhammad Firdaus and Suseno, Suseno (2024) PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PISANG DAN TEPUNG TERIGU MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PEMBERIAN DISKON PADA UMKM PISANG KEMUL. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

[img] Text
5200611144 Airlangga Muhammad Firdaus Alfaridz-ABSTRAK.pdf

Download (191kB)

Abstract

Abstrak UMKM Pisang Kemul adalah salah satu UMKM yang sedang berkembang di bidang makanan dengan produk utama pisang goreng. Perusahaan ini masih belum melakukan perbaikan terhadap pengelolaan persediaan pada bahan baku pisang dan tepung terigu. Bahan baku pisang sering mengalami kelebihan dengan rata-rata 851,83 kg setiap bulannya. Sisa dari bahan baku pisang tidak terpakai kembali dikarenakan pisang akan mengalami pembusukan setelah melewati masa kedaluarsanya. Sedangkan bahan baku tepung pada bulan Januari 2023 mengalami kerugian 250 kg dikarenakan tepung mengalami kedaluarsa setelah 3 bulan. Pengelolaan persediaan yang optimal perlu menjadi perhatian UMKM Pisang Kemul karena mempengaruhi total biaya persediaan. Metode Economic Order Quantity (EOQ) yang mempertimbangkan masa kedaluarsa dan pemberian diskon adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pengendalian persediaan pada perusahaan, metode ini digunakan untuk menentukan kuantitas pembelian setiap kali pemesanan dan menentukan jumlah biaya pembelian persediaan bahan baku yang dapat meminimalisirkan biaya penyimpanan bahan baku. Hasil penelitian menggunakan metode EOQ didapatkan hasil yang optimal pada setiap kali pemesanan yaitu sebesar 1.572,78 kg sedangkan pada bahan baku tepung yaitu sebesar 1.643,33 kg. Jadi, total biaya persediaan yang dikeluarkan oleh UMKM Pisang Kemul untuk bahan baku pisang berdasarkan metode EOQ selama satu tahun adalah Rp. 663.301.461 dan terjadi selisih pada total biaya persediaan sebelum menggunakan EOQ sebesar (Rp 764.442.000 - Rp. 663.301.461) = Rp 101.140.539 sedangkan untuk bahan baku tepung terigu berdasarkan metode EOQ adalah Rp 189.591.720 terdapat selisih sebesar (Rp 208.302.000 - Rp 189.591.720) = Rp 18.710.280. Berdasarkan hal tersebut berarti penggunaan metode EOQ dalam pengendalian persediaan bahan baku lebih optimal terhadap total biaya persediaan dalam penerapannya. Kata Kunci: Persediaan, Metode EOQ, Masa Kedaluarsa, Pemberian Diskon. ABSTRACT Pisang Kemul is one of the MSMEs that is currently developing in the food sector, the main product of which is fried bananas. This company still has not made improvements to the inventory management of raw materials for banana and wheat flour. Banana raw materials often experience excesses, with an average of 851.83 kg every month. The remaining Banana raw materials cannot be reused because bananas will spoil once they have exceeded their expiration date. On the other hand, the flour raw materials in January 2023 suffered a loss of 250 kg as the flour expired after three months. Effective inventory management is crucial for Banana Kemul MSMEs as it impacts the overall inventory expenses. The Economic Order Quantity (EOQ) method, which takes into account expiration dates and discounts, is a viable solution for inventory control issues in businesses. This method helps determine the optimal purchase quantity for each order and minimizes the costs associated with raw material storage. Research findings using the EOQ method revealed optimal order quantities of 1,572.78 kg for bananas and 1,643.33 kg for flour. Consequently, the total inventory costs for Pisang Kemul MSME for banana raw materials based on the EOQ method for one year amount to Rp 663,301,461, resulting in a difference of Rp 101,140,539 compared to the total inventory costs before implementing the EOQ method (Rp 764,442,000 - Rp 663,301,461). Similarly, for wheat flour raw materials, the total inventory costs based on the EOQ method are Rp 189,591,720, with a difference of IDR 18,710,280 compared to the total inventory costs before using the EOQ method (Rp 208,302,000 - IDR 189,591,720). These findings indicate that the utilizing the EOQ method for managing raw material inventory leads to more optimal total inventory costs. Keywords: Inventory, EOQ Method, Expiration Period, Discounts

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Subjects: T Technology > TS Manufactures
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Teknik Industri
Depositing User: Kaprodi S1 Teknik Industri UTY
Date Deposited: 30 Nov 2024 04:23
Last Modified: 30 Nov 2024 04:23
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/16874

Actions (login required)

View Item View Item