Ardhany, Muhammad Fairuz and Setiafindari, Widya (2024) ANALISIS PENGENDALIAN KECACATAN PRODUK TEH MAHKOTA DEWA MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA STUDI KASUS PT SALAMA NUSANTARA. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.
Text
5200611010 Muhammad Fairuz Ardhany-ABSTRAK.pdf Download (211kB) |
Abstract
Abstrak PT Salama Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi teh herbal, dengan salah satu produk unggulannya yaitu teh mahkota dewa. Dalam penelitian ini, perusahaan menghadapi permasalahan kualitas teh mahkota dewa yang kurang memenuhi standar sebesar 9%. Jenis kecacatan yang terjadi meliputi daun teh hancur, buah mahkota menjamur, dan buah mahkota gosong. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis permasalahan, melakukan pengendalian kualitas, dan mengurangi produk cacat pada produk teh mahkota dewa. Penelitian ini menggabungkan metode Six Sigma dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) untuk menyelesaikan masalah tersebut. Six Sigma dengan tahapan DMAI (Define, Measure, Analyze, Improve), sedangkan FMEA merupakan metode untuk mengidentifikasi dan mencegah masalah dalam proses. Hasil pengukuran menunjukkan nilai rata-rata DPMO (Defects Per Million Opportunities) untuk bulan Februari - Maret 2024 adalah 270026,68 dengan nilai sigma 2,12. Identifikasi penyebab kecacatan menggunakan diagram pareto dan fishbone diagram menunjukkan cacat terbesar adalah daun teh hancur dengan persentase 38,7%. Hasil FMEA menunjukkan nilai RPN (Risk Priority Number) tertinggi sebesar 189 untuk jenis kecacatan buah mahkota menjamur dengan faktor lingkungan sebagai penyebab utama. Usulan perbaikan berdasarkan analisis metode 5W+1H meliputi pengawasan rutin, pemberian penghargaan kepada pekerja, penambahan alat sirkulasi udara, penggunaan bahan penyerap kelembaban, dan perawatan mesin. Kata kunci: Pengendalian kualitas, Six Sigma, FMEA, DMAI, 5W+1H ABSTRACT PT Salama Nusantara manufactures herbal tea, one of their top products being Mahkota Dewa tea. The company encountered a problem in this study, as the quality of Mahkota Dewa tea fell short of the standards by 9%. Defective occurrences include crushed tea leaves, mushroomed crown fruit, and burnt crown fruit. This study aims to examine issues, conduct quality checks, and decrease the number of defects in Mahkota Dewa tea products. This study utilizes the Six Sigma and FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) methodologies to address this issue. The DMAI (Define, Measure, Analyze, Improve) stages are part of Six Sigma, while FMEA identifies and prevents problems in the process. The measurement results indicate that the average DPMO (Defects Per Million Opportunities) value for February - March 2024 is 270026.68, with a sigma value of 2.12. The Pareto and fishbone diagrams reveal that the main cause of defects is crushed tea leaves, accounting for 38.7%. The analysis of the FMEA indicates that the mushroom crown fruit defect has the highest Risk Priority Number (RPN) value of 189, primarily due to environmental factors. To address this issue, suggested enhancements following the 5W+1H method consist of regular supervision, incentivizing employees, installing air circulation devices, utilizing moisture-absorbing materials, and conducting machine maintenance. Keywords: Quality control, Six Sigma, FMEA, DMAI, 5W+1H
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TS Manufactures |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Teknik Industri |
Depositing User: | Kaprodi S1 Teknik Industri UTY |
Date Deposited: | 04 Dec 2024 03:19 |
Last Modified: | 04 Dec 2024 03:19 |
URI: | http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/17000 |
Actions (login required)
View Item |