IDENTIFIKASI ELEMEN CITRA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT LOKAL DAN WISATAWAN Studi Kasus: Kampung Pecinan Ketandan, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogtakarta

Nugraha, Mhd. Fajar and Trimarstuti, Jeki (2023) IDENTIFIKASI ELEMEN CITRA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT LOKAL DAN WISATAWAN Studi Kasus: Kampung Pecinan Ketandan, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogtakarta. Tugas Akhir thesis, University of Technologi Yogyakarta.

[img] Text
5181511035_Mhd. Fajar Nugraha_Jeki Trimarsuti, S.T.pdf

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Kota Yogyakarta, kota istimewa dikenal sebagai miniatur Indonesia karena hampir semua etnis ada di Yogyakarta salah satunya etnis Tionghoa yang berada di Kampung Ketandan. Letaknya yang strategis di Kawasan Cagar Budaya (KCB) Malioboro membuat kawasan pecinan memiliki daya tarik tersendiri. Kehadiran program revitalisasi bangunan bersejarah di Kawasan Pecinan Ketandan sebenarnya menjadi indikasi terhadap memudarnya nilai eksistensi sejarah di kawasan ini sehingga berbagai upaya pelestarian terhadap kawasan cagar budaya ini perlu untuk dilakukan secara berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan persepsi masyarakat terhadap elemen citra yang menguatkan identitas di Kawasan Pecinan Ketandan. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data primer (observasi dan wawancara) dan data sekunder (menelaah dokumen). Adapun metode pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan purposeful sampling dengan menggunakan teknik stratified purposive sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan Citra kota yang di klasifikasi menjadi lima elemen: path (jalur), edge (tepian), district (kawasan), node (simpul), dan landmark (tenggeran). Berdasarkan hasil penelitian, elemen yang paling dikenali oleh kelompok masyarakat lokal adalah elemen distric (Kawasan Perumahan, Mix-Used, Ruang Terbuka, dan Kawasan Perumahan), elemen path (Jalan Ketandan Kulon, Jalan Ketandan Wetan, dan Jalan Ketandan Lor), elemen landmark (Tugu Naga dan Museum Tan Jin Sing), elemen nodes (Tugu Naga), elemen edge (Pepohonan Ketandan Wetan dan Pagar Pasar Beringharjo). Kemudian elemen yang paling dikenali kelompok wisatawan adalah elemen landmark (Tugu Naga), elemen nodes (Tugu Naga), elemen district (Kawasan Perdagangan & Jasa dan Ruang Terbuka), elemen path (Jalan Ketandan Lor), elemen edge (Pepohonan Ketandan Lor). Setelah menghitung jumlah keterulangan jawaban antara kelompok masyarakat lokal dan kelompok wisatawan, dapat disimpulkan bahwa elemen yang menjadi penentu identitas Kawasan Pecinan Ketandan adalah elemen landmark yaitu Tugu Naga/Tenggeran dan Museum Rumah Kapitan Tan Jin Sing. Kata Kunci: Kota Yogyakarta, Etnis Tionghoa, Elemen Pembentuk Citra Kota. ABSTRACT The city of Yogyakarta, a special city is known as a miniature of Indonesia because almost all ethnic groups live in Yogyakarta, one of which is the Chinese ethnic group in Kampung Ketandan. Its strategic location in the Malioboro Cultural Heritage Area (KCB) makes the Chinatown area its charm. The presence of a historical building revitalization program in the Ketandan Chinatown area is an indication of the waning value of historical existence in this area so its various efforts to preserve this cultural heritage area need to be carried out sustainably. This research was conducted to find out the public's perception of image elements that reinforce identity in the Ketandan Chinatown area. The research method uses a qualitative descriptive method with primary data collection techniques (observation and interviews) and secondary data (document review). The informant selection method in this study used purposive sampling using a stratified purposive sampling technique. This study uses a city image approach which is classified into five elements: paths, edges, districts, nodes, and landmarks. Based on the research results, the elements that are most recognized by local community groups are distinct elements (Housing Areas, Mix-Used, Open Spaces, and Residential Areas), path elements (Jalan Ketandan Kulon, Jalan Ketandan Wetan, and Jalan Ketandan Lor), landmark elements (Dragon Monument and Tan Jin Sing Museum), nodes elements (Dragon Monument), edge elements (Kebun Wetan Trees and Beringharjo Market Fence). Then the elements most recognized by tourist groups are landmark elements (Tugu Naga), nodes elements (Tugu Naga), district elements (Trade & Service Areas and Open Spaces), path elements (Ketandan Lor Street), edge elements (Kebunk Lor trees). After calculating the number of repetitions of answers between local community groups and tourist groups, it can be concluded that the elements that determine the identity of the Ketandan Chinatown are the landmark elements, namely the Dragon/Tenggeran Monument and the Kapitan Tan Jin Sing House Museum. Keywords: Yogyakarta City, Chinese Ethnicity, City Image Forming Elements

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Perencanaan Wilayah dan Kota
Depositing User: Kaprodi S1 PWK UTY
Date Deposited: 04 Dec 2024 04:18
Last Modified: 04 Dec 2024 04:18
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/17006

Actions (login required)

View Item View Item