ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN MIN-MAX PADA UD MERAPI FARM

Fratama, Dika Aprian and Setiafindari, Widya (2024) ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN MIN-MAX PADA UD MERAPI FARM. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

[img] Text
5200611092 Dika Aprian Fratama-ABSTRAK.pdf

Download (204kB)

Abstract

ABSTRAK UD Merapi Farm merupakan suatu Perusahaan yang bergerak dibidang industri peternakan, dalam aktifitasnya UD Merapi Farm masih mengalami masalah pada pengelolaan persediaa bahan baku pembuatan konsentrat. UD Merapi Farm membeli polard sekitar 10.176,58 kg dan rata-rata sisa persediaan akhir tiap bulan sekitar 828 kg. Bungkil Kopra sekitar 7.486,42 kg dan rata-rata sisa persediaan akhir tiap bulan sekitar 282,16 kg. Bungkil sawit sekitar 7.755,75 kg dan rata-rata sisa persediaan akhir tiap bulan sekitar 356 kg. Sedangkan jagung giling sekitar 1.423,67 kg dan rata- rata sisa persediaan akhir tiap bulan sekitar 273 kg, oleh karena itu bisa dikatakan bahwa jumlah persediaan dan kebutuhan sering kali tidak sesuai atau akurat. Total biaya persediaan yang dihasilkan dengan metode EOQ lebih rendah dibandingkan dengan total biaya persediaan dengan menggunakan metode Perusahaan dan metode Min-Max yang selama ini dikeluarkan oleh perusahaan. Total biaya persediaan bahan baku menurut UD Merapi Farm adalah sebesar Rp 82.359.124, menurut perhitungan metode Min-Max total biayanya adalah sebesar Rp 77.607.382 , sedangkan menurut perhitungan EOQ, total biayanya hanya sebesar Rp 56.509.208. Dengan demikian, terdapat potensi penghematan dari biaya persediaan bahan baku yang dikeluarkan oleh UD Merapi Farm. Kata Kunci: EOQ, Min-Max, Persediaan bahan baku. ABSTRACT UD Merapi Farm is a company that operates in the livestock industry, and despite its operations, it continues to face challenges in managing the supply of raw materials for producing concentrate. UD Merapi Farm purchases approximately 10,176.58 kilograms of polard, and the average final monthly inventory is approximately 828 kilograms. Copra cake weighs approximately 7,486.42 kg, with an average monthly remaining inventory of around 282.16 kg. The palm kernel cake weighs approximately 7,755.75 kg, with an average remaining final inventory of around 356 kg each month. The current inventory of ground corn is approximately 1,423.67 kg, and the average remaining monthly inventory is about 273 kg. Consequently, it can be concluded that the inventory levels and needs are frequently not suitable or precise. The EOQ method results in a lower total inventory cost than the Company method and the Min-Max method implemented by the company. UD Merapi Farm's raw material inventory costs amount to Rp 82,359,124, Rp 77,607,382 under the Min-Max method, and only Rp 56,509,208 under the EOQ calculation. Consequently, there is a possibility of saving on raw material inventory expenses for UD Merapi Farm. Keywords: EOQ, Min-Max, Raw material inventory.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Subjects: T Technology > TS Manufactures
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Teknik Industri
Depositing User: Kaprodi S1 Teknik Industri UTY
Date Deposited: 05 Dec 2024 08:31
Last Modified: 05 Dec 2024 08:31
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/17125

Actions (login required)

View Item View Item