Endy Marlina, Wiliarto Wirasmoyo (2023) Implementasi Arsitektur Dan Pertanian Regeneratif Dalam Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Lahan Bekas Pengolahan Batu Kapur Gari, Wonosari, Gunungkidul, D.I. Yogyakarta. EC00202362373.
![]() |
Text
2023 Agus-Implementasi Disain Regenartif (1).pdf Download (3MB) |
Abstract
Konsep regeneratif juga disebutkan memiliki beberapa manfaat bagi lingkungan hidupnya, antara lain Membantu kelangsungan iklim setempat yang lebih baik, Meningkatkan kesehatan dan keberlangsungan tanah sebagai media tanam, Mendukung variasi hasil pertanian, Memperkaya keanekaragaman hayati, baik tumbuhan maupun hewan, Menghasilkan makanan padat nutrisi.Lahan bekas pengolahan batu kapur ini diusulkan dibagi menjadi 3 (tiga) zona besar, yaitu Zona 1: lahan pertanian sisi barat, Zona 2: lahan pertanian sisi timur dan Zona 3: kawasan lahan batu kapur Bumi Watu Obong.Zona 1: Lahan pertanian sisi barat, yang menerapkan minimalisasi pengolahan tanah, melalui rekayasa keanekaragaman hayati. Zona pertanian ini dapat disewakan pengelolaannya, dengan modul ukuran tanah lahan tertentu. Zona 2: Lahan pertanian sisi timur yang menerapkan pertanian yang lebih natural, dengan prinsip keanekaragaman hayati dari tanaman lokal dan tanaman potensial untuk dikembangkan. Pohon buah, semak, tanaman hias dan ternak umbaran. Pohon jati, sengon, johar, ketapang jambu kristal, alpukat, klengkeng, legume dan refugia (cover crop sekaligus tanaman hias) yang menjadi pilihan untuk ditanam, berdampingan padi dan palawiia. Ternak umbaran membutuhkan pakan dari tanaman, dan tanaman membutuhkan pupuk kandang dari kotoran ternak. Zona 2 ini secara umum menerapkan prinsip Agroforestry dan integrasi antara ternak dan tanaman.Zona 3: Kawasan Bumi Watu Obong, sebagai kawasan kedatangan masyarakat umum/pengunjung, sehingga menjadi ruang publik bersamaan dengan ruang perekonomianKonservasi air yang diterapkan di lahan pertanian, terdapat konsep zero waste water, rain water harvesting, irrigation (drip/underground), soil grow bed dan terpal, cover crop. Irrigation/irigasi, dilakukan dengan cara drip/tetes dan underground/tertanam dalam tanah, yang akan mengefisienkan tenaga kerja di lahan pertanian, dengan cara lebih mekanis berjarak, yaitu menggunakan kran-kran air dari ujung lahan (tanpa banyak orang datang untuk menyirami lahan). Arboretum/Greenhouse yang diterapkan di kawasan Bumi Watu Obong dan lahan pertaniannya, terdapat konsep plant collection (koleksi tanaman yang lebih kaya, dengan penanaman pohon johar, phon jati/sengon, pohon pulai, pohon buah jambu kristal, klengkeng, jambu mete, dll). Garden-like untuk implementasi di ruang public. Hidroponic & aquaponic untuk sayur dan buah, serta ikan air tawar. Cover crop untuk perbaikan nutrisi tanah.
Item Type: | Patent |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur |
Depositing User: | Kaprodi S1 Arsitektur UTY |
Date Deposited: | 25 Mar 2025 06:30 |
Last Modified: | 25 Mar 2025 06:30 |
URI: | http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/17535 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |