Sandy, Mohammad Naufal Miftah and Sastra, Suparno (2025) PERANCANGAN RUSUNAWA DI KOTA PALEMBANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL. Tugas Akhir thesis, Universitas Teknologi Yogyakarta.
![]() |
Other
AB1992~1.PDF Download (84kB) |
Abstract
Penelitian ini membahas perancangan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kota Palembang dengan pendekatan arsitektur kontekstual, yang bertujuan mengembangkan solusi hunian vertikal layak dan terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kecamatan Seberang Ulu 1. Ruang lingkup penelitian mencakup analisis kebutuhan hunian MBR, studi kelayakan lokasi, dan penerapan prinsip arsitektur kontekstual dalam perancangan Rusunawa, dengan fokus pada aspek sosial-ekonomi masyarakat setempat, ketersediaan infrastruktur, regulasi tata ruang, dan karakteristik arsitektur lokal. Pendekatan arsitektur kontekstual yang diterapkan mengacu pada tujuh prinsip utama Keith Ray: koneksi visual, kesesuaian karakter lingkungan, kontinuitas massa, keseimbangan kontras dan keselarasan, respons terhadap kondisi alami, struktur teknis, dan elemen buatan manusia. Penelitian ini mengkaji pola kehidupan MBR, kemampuan daya beli, aksesibilitas, ketersediaan utilitas publik, integrasi transportasi, serta implementasi RTRW dan regulasi terkait pembangunan rusunawa. Hasil penelitian diharapkan berkontribusi dalam pengembangan model rusunawa yang memenuhi kebutuhan hunian layak bagi MBR, menciptakan lingkungan berkelanjutan yang harmonis dengan konteks urban Kota Palembang, serta menjadi referensi pengembangan kebijakan perumahan publik yang memperhatikan aspek kontekstual dan keberlanjutan. This research discusses the design of a low-cost apartment building for rent (abbreviated as rusunawa in Indonesian) in Palembang City with a contextual architectural approach that aims to develop a decent and affordable vertical housing solution for low-income people (abbreviated as MBR in Indonesian), especially in the Seberang Ulu 1 District. The scope of the research includes analysis of MBR housing needs, location feasibility studies, and the application of contextual architectural principles in the design of rusunawa, focusing on socioeconomic aspects of the local community, infrastructure availability, spatial regulations, and local architectural characteristics. The applied contextual architectural approach refers to the seven key principles by Keith Ray: (i) visual connection, (ii) environmental character compatibility, (iii) mass continuity, (iv) balance of contrast and harmony, (v) response to natural conditions, (vi) technical structure, and (vii) man-made elements. This research examines MBR living patterns, purchasing power, accessibility, availability of public utilities, transportation integration, as well as the implementation of RT/RW (neighborhood) and regulations related to rusunawa development. The results of the research are expected to contribute to the development of a rusunawa model that fulfills the needs of decent housing for MBR, creates a sustainable environment that is harmonious with the urban context of Palembang City and becomes a reference for the development of public housing policies that pay attention to contextual and sustainability aspects.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | : Rusunawa, Arsitektur Kontekstual, Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), Palembang, Hunian Vertikal, Rusunawa (low-cost apartments for rent), Contextual Architecture, MBR (low-income people), Palembang, Vertical Housing. |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur |
Depositing User: | Kaprodi S1 Arsitektur UTY |
Date Deposited: | 09 May 2025 03:22 |
Last Modified: | 09 May 2025 03:22 |
URI: | http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/17967 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |