PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DI GODEAN KABUPATEN SLEMAN Pendekatan Ekologi Arsitektur

Muhlis Faroqi, Ahmad and Arief Kurniawan, Muhammad (2019) PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DI GODEAN KABUPATEN SLEMAN Pendekatan Ekologi Arsitektur. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
5150911028-AHMAD MUHLIS FAHROQI.pdf

Download (183kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Pemetaan kebudayaan mengacu pada spirit dan konsep kiblat papat limo pancer yang artinya seluruh penjuru di wilayah Sleman harus dijangkau dari empat penjuru mata angin timur, barat, selatan, utara dan pusatnya ditengah. Dari empat penjuru dan pusat itu hanya di wilayah barat yang belum ada simbolnya. Sleman kini marak dengan berbagai aktivitas budaya dan kesenian namun belum diikuti dengan fasilitas gedung kesenian yang memadai sehingga pembangunan taman budaya akan di arahkan ke sana. Perancangan taman budaya ini menggunakan pendekatan ekologi arsitektur yang merupakan paduan antara ilmu lingkungan dan arsitektur yang berorientasi pada model pembangunan dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan alam maupun buatan. Taman Budaya ini diharapkan bisa menjembatani ekspresi kebudayaan masyarakat sleman. Metode perancangan yang digunakan pada taman budaya ini adalah metode deskriptif analisis. Proses analisis data yang digunakan dalam proses perancangan adalah metode analisa kualitatif, yaitu sebuah upaya yang dilakukan dengan cara bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan data, mencari dan menemukan pola. Analisis kualitatif kemudian dikembangkan sampai menemukan teori yang mendukung perancangan, dan bisa menciptakan konsep dalam perancangan. Kesimpulan dari perancangan ini adalah merancang sebuah kawasan bangunan taman budaya yang bisa menjembatani ekspresi kebudayaan masyarakat Sleman dengan pendekatan ekologi arsitektur. Kata kunci : Taman budaya, Sleman, Ekologi Arsitektur ABSTRACT Cultural mapping refers to the spirit and concept of kiblat papat limo pancer, which means that all parts of Sleman area should be reached by the four compass directions of east, west, south, and north, as well as the center. Of the four directions and center, only the west side has no symbol assigned for it. Sleman is rich in art and cultural activities nowadays, but there is no arts building facilities to accommodate it. Therefore, the construction of cultural park will be concentrated in the west. The design of cultural park uses the approach of ecological architecture that combines ecology and architecture orientating towards a construction model focusing on the balance between natural and artificial environments. The cultural park is expected to be able to accommodate the cultural expressions of the society in Sleman. The method used to design this cultural park is the analytical descriptive method. The data analysis process includes a qualitative analysis as an effort to process the data by working on the data, organizing it, and sorting it into manageable units, as well as synthesizing it to look for and find a pattern. The qualitative analysis is then developed to find a theory that supports the design and creates a concept for the design. To conclude, this design is made to plan an area of cultural park building that can accommodate the cultural expressions of the people of Sleman based on the ecological architecture approach. Keywords: Cultural Park, Sleman, Ecological Architecture

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur
Depositing User: Kaprodi S1 Arsitektur UTY
Date Deposited: 31 Jul 2019 02:32
Last Modified: 31 Jul 2019 02:32
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/3215

Actions (login required)

View Item View Item