REDESAIN PASAR KULINER DI KOTA BANJARNEGARA Dengan Pendekatan Arsitektur Humanisme

Ichsan, Nurul and Ratriningsih, Desrina (2019) REDESAIN PASAR KULINER DI KOTA BANJARNEGARA Dengan Pendekatan Arsitektur Humanisme. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
5150911167-NURUL ICHSAN.pdf

Download (958kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Banjarnegara adalah salah satu kabupaten di provinsi Jawa Tengah yang beribukota di Banjarnegara. Salah satu yang terkenal dari Banjarnegara adalah kulinernya. Banyak pedagang kaki lima berjualan di pinggir-pinggir jalan yang lambat laun mengakibatkan terganggunya lalu lintas. Alun-alun Banjarnegara ini terbilang cukup ramai, dengan adanya Car Free Day pada setiap hari Minggu sehingga jumlah pedagang kaki lima yang berjualan di area sekitar Alun-alun Banjarnegara semakin bertambah. Pasar Kuliner adalah sebuah pusat wisata makanan yang terdiri dari gerai-gerai (counters) makanan yang menawarkan aneka menu yang variatif. Ide perancangan Pasar Kuliner ini diharapkan dapat memberikan wadah yang aman dan nyaman bagi pedagang dan pembeli, serta mengatasi masalah kepadatan lalu lintas di jalan Alun-Alun Kota Banjarnegara. Pendekatan konsep “Arsitektur Humanisme”, didasarkan pada kebutuhan dasar manusia dalam hal ini, pedagang, pengelola, dan pengunjung atau pembeli. Kajian teori yang digunakan dari Abraham Maslow yaitu ada Physiological Needs, Safety Needs, Love Needs, Esteem Needs, dan Self Actualization, yang mana menjadi solusi perancangan dalam desain serta dapat digunakan oleh para Pedagang Kaki Lima dan masyarakat tentunya sebagai tempat untuk mengembangkan usaha dalam bisnis kuliner. Kata kunci: banjarnegara, humanisme, pasar kuliner, redesain ABSTRACT Banjarnegara is one of the regency cities in the province of Central Java of which the capital is Banjarnegara. One of the famous things from Banjarnegara is its cuisine. Many street vendors sell products on the edge of the road, which eventually causes disruption of traffic. The Banjarnegara City Square is quite crowded. With the presence of Car Free Day on Sundays, the number of street vendors who sell products in the area around the Banjarnegara city square is increasing. The Culinary Market is a culinary tourism center consisting of food counters offering a variety of menus. The idea of designing the Culinary Market is expected to provide a safe and comfortable place for vendors and customers and to solve traffic congestion problems on the Banjarnegara City Square. The approach to the concept of “Humanism Architecture” is based on the basic needs of humans, in this case including vendors, managers, and visitors or customers. According to Abraham Maslow’s theory, the needs are Physiological Needs, Safety Needs, Love Needs, Esteem Needs, and Self Actualization, which become a solution in the design and can be used by street vendors and the community as a place to develop the culinary business. Keywords: Banjarnegara, humanistic, culinary market, redesign

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur
Depositing User: Kaprodi S1 Arsitektur UTY
Date Deposited: 31 Jul 2019 04:48
Last Modified: 31 Jul 2019 04:48
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/3274

Actions (login required)

View Item View Item