PENERAPAN PRINSIP RUMAH PANJANG SUKU DAYAK PADA BANDAR UDARA DI KOTA SINGKAWANG

Reza Prasetya, Eki and Ayu Rani Natalia, Dita (2019) PENERAPAN PRINSIP RUMAH PANJANG SUKU DAYAK PADA BANDAR UDARA DI KOTA SINGKAWANG. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
5160921006-EKI REZA PRASETYA.pdf

Download (306kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Bandar udara merupakan gerbang menuju suatu daerah. Selain merupakan gerbang utama masuk ke suatu kota dan sarana penerbangan sipil dan barang. Bandara juga membentuk persepsi mengenai kawasan tersebut sehingga bandara terkait kuat dengan citra daerah atau kota tersebut. Keberadaan bandara memberikan efek positif kepada kota itu sendiri, diantaranya memicu percepatan kemajuan pertumbuhan investasi sebuah kota dan meningkatkan pariwisata daerah tersebut dan sekitarnya. Kota Singkawang merupakan kota yang memiliki banyak potensi pariwisata dan seni budaya akan tetapi di antara beberapa kota yang ada di daerah Kalimantan Barat, Kota Singkawang yang masih belum memiliki sarana transportasi udara yang nantinya akan sangat memudahkan akses menuju Kota Singkawang sehingga potensi pariwisata dan perekonomian di kota yang berjulukan seribu klenteng tersebut dapat dicapai dengan mudah. Metode Penelitian yang digunakan dalam proses ini yaitu metode deskriptif yang menggambarkan keadaan-keadaan yang ada di lokasi tersebut melalui survey yang telah dilakukan serta menggunakan metode etnografi yang menganalisis secara mendalam melalui observasi, wawancara, maupun dokumen. Dari metode-metode tersebut dihasilkan data-data yang akan menjadi bagian mendasar untuk merencanakan wadah transportasi udara secara fungsional dan dapat mendukung aktifitas wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Singkawang. Selain itu menjadikan Bandar Udara sebagai landmark baru yang berprinsip pada Arsitektur Rumah Panjang Suku Dayak. Kata Kunci : Bandar Udara, Arsitektur Suku Dayak ABSTRACT An airport is a gate towards a region. Not only as a main gate to enter a city, or civil aviation and goods facilities, an airport also forms a perception about the region, thus an airport is strongly related by the image of the region or city. The existence of an airport gives a positive influence to the city itself, among those are accelerating the progress of investment growth in a city, and increasing the city’s tourism and around it. The Singkawang City is a city that has many potentials of tourism and cultural art. However, among some cities in West Borneo, Singkawang is the one which still has not been having an air transportation facility, which later will be very simplify the access towards Singkawang, and can be very easy to reach the tourism potential and the economic matters of Singkawang, the so-called city of a thousand temples. The descriptive method was used in this research, which pictured the existed condition in the location by conducting survey, as well as using the ethnography method which deeply analyzed through observation, interview, and even documentation. Based on those methods, resulted to the data which later became the basic part to plan the base of air transportation, functionally, and could be able to support tourists’ activities who would visit Singkawang later on. In addition, it also made the airport as a new landmark with the principle of the Longhouse Architecture of Dayak Tribe. Keywords: Airport, Dayak Tribe Architecture

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur
Depositing User: Kaprodi S1 Arsitektur UTY
Date Deposited: 31 Jul 2019 08:55
Last Modified: 31 Jul 2019 08:55
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/3310

Actions (login required)

View Item View Item