PENERAPAN ARSITEKTUR REGIONALISME PADA REDESAIN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN – MALUKU UTARA

Ihza, Yusril and Marlina, Endy (2020) PENERAPAN ARSITEKTUR REGIONALISME PADA REDESAIN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN – MALUKU UTARA. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
33. 5150911161-YUSRIL IHZA.pdf

Download (527kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Kabupaten Halmahera selatan merupakan sebuah kabupaten yang berada di provinsi Maluku utara timur indonesia. Kabupaten Halmahera selatan memiliki sumber daya perikanan yang sangat besar berpontesi untuk keperluan impor maupun ekspor. Maka dari itu pemerintah menetapkan Maluku utara sebagai lumbung ikan nasional (LIN) yang diharapkan bisa menjadi strategi pamungkas pemerintah untuk mendorong perekonomian nasional dan daerah. lokasi pelabuhan perikanan itu sendiri yaitu di pulau bacan yang sejak awalnya sudah ditetapkan sebagai kawasan minopolitan. Kabupaten Halmahera selatan sebelumnya sudah memiliki pelabuhan perikanan tetapi masih berskala pelabuhan perikanan pantai (kecil) yang belum mampu menampung kenaikkan perkembangan operasional perikanan Maluku utara yang terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga pentingnya menaikkan skala menjadi pelabuhan perikanan nusantara (sedang). Penerapan arsitektur regionalisme untuk mencerminkan budaya maluku utara khususnya kabupaten Halmahera selatan yang mengacu pada bentuk serta filosofi rumah adat sasadu dan tarian katreji. Penerapan disesuaikan dengan fungsi pelabuhan perikanan yang digunakan sebagai pelabuhan perdagangan, pemasaran ekspor dan impor. Pendekatan arsitektur regionalisme sangat tepat karena ketika pengunjung dari luar datang mereka bisa melihat budaya maluku utara kabupaten Halmahera selatan secara tidak langsung dalam bentuk transformasi desain bangunan. Kata kunci: Lumbung Ikan Nasional (LIN), Pelabuhan Perikanan Nusantara, Arsitektur Regionalisme ABSTRACT South Halmahera Regency is a district in the province of North Maluku, eastern Indonesia. South Halmahera Regency has enormous fishery resources with potential for import and export purposes. Therefore, the government has designated North Maluku as a national fish barn (LIN) which is expected to be the government's ultimate strategy to boost the national and regional economies. The location of the fishing port itself is on Bacan Island which from the beginning has been designated as a Minopolitan area. Previously, South Halmahera already had a fishing port but it was still at a (small) coastal fishery port scale which had not been able to accommodate the increase in fisheries operational development in North Maluku which continued to increase from year to year, so it was necessary to increase the scale to become a medium archipelago fishing port. The application of architectural regionalism to reflect the culture of North Maluku, especially in South Halmahera, which refers to the form and philosophy of the traditional house of Sasadu and Katreji dance. The application is adjusted to the function of a fishing port that is used as a trading port, for export and import marketing. The architectural approach of regionalism is very appropriate because when visitors from outside come they can see the culture of North Maluku, South Halmahera Regency indirectly in the form of a building design transformation. Keywords: National Fish Barn (LIN), Nusantara Fishery Port, Architectural Regionalism

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur
Depositing User: Kaprodi S1 Arsitektur UTY
Date Deposited: 23 Sep 2020 06:16
Last Modified: 23 Sep 2020 06:16
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/5148

Actions (login required)

View Item View Item