DAMPAK KONVERSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP KONDISI EKONOMI SOSIAL MASYARAKAT DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN

Rinaldi, Bagus and Trimarstuti, Jeki (2020) DAMPAK KONVERSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP KONDISI EKONOMI SOSIAL MASYARAKAT DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
5161511001 Bagus Rinaldi.pdf

Download (406kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5161511001 Bagus Rinaldi.pdf

Download (406kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Dalam sejarahnya Kecamatan Delanggu merupakan daerah penyuplai beras yang potensial dan mempunyai kualitas yang sangat bagus, yakni yang paling populer adalah beras Rojolele. Kecamatan Delanggu memiliki fungsi sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang melayani kabupaten/kota kecamatan sebagai kawasan perkotaan dan Kecamatan Prambanan sebagai pusat kegiatan lokal dibagian sisi barat. Kecamatan Delanggu juga telah ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang seharusnya dilindungi untuk ketahanan pangan Kabupaten Klaten. Namun berdasarkan hasil pemetaan terhadap pemanfaatan guna lahan tahun 2002 dan 2016, konversi lahan telah terjadi di Kecamatan Delanggu. Hal tersebut menempatkan Kecamatan Delanggu dalam posisi 5 besar kecamatan yang mengalami konversi lahan dari 26 kecamatan yang berada di seluruh Kabupaten Klaten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak terhadap petani yang terjadi setelah adanya alih fungsi lahan pertanian, dampak ekonomi sosial, pengendalian konversi lahan pertanian dan untuk mengetahui pola pemanfaatan lahan pertanian yang dikonversikan di Kecamatan Delanggu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kombinasi sequential explanatory (mixed methods) (kuantitatif-kualitatif). Sampel sumber data dipilih secara purposive sampling berdasarkan tiga kriteria status petani yaitu pemilik lahan, penggarap sawah dan buruh tani. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuantitatif observasi, kuesioner, dan kualitatif wawancara serta tahap reduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) faktor yang mendorong petani atau pemilik lahan mengkonversikan lahan pertanian terdiri atas: kebutuhan ekonomi, bertambanhnya penduduk, harga lahan tinggi jika lokasi lahan berada disepanjang koridor jalan, lahan warisan orang tua, lahan tidak digarap, pemilik lahan bukan asli Kabupaten Klaten; 2) Dampak dari konversi lahan pertanian yaitu irigasi terhambat, perubahan matapencaharian dan produktivitas pertanian menurun; 3) membandingkan penggunaan lahan sawah pada tahun 2006 sampai 2017 mengintegrasikan hasil pengolahan data dengan analisis sistem informasi geografis menggunakan teknik overlay atau tumpang susun penggunaan lahan sawah di Kecamatan Delanggu; 4) pola pemanfaatan lahan pertanian berubah fungsi menjadi perumahan dan tempat usaha. Kata kunci: dampak, ekonomi, konversi lahan, sosial ABSTRACT In the history, Delanggu Subdistrict was an area with potential rice supply and had very good quality, that the most popular name was Rojolele rice. Delanggu Subdistrict has a function as Local Activity Center (PKL) serving district/sub-districts as an urban area and Prambanan Subdistrict as a local activity center on the west side. Delanggu Subdistrict has also been designated as Sustainable Food Agricultural Land (LP2B) which should be protected for food security in Klaten Regency. However, based on the result of land use mapping in 2002 and 2016, land conversion has occurred in Delanggu sub-district. This puts Delanggu Subdistrict in the top 5 of sub-districts that experienced land conversion from 26 sub-districts throughout Klaten Regency. This study aims to determine the conversion impact on agricultural land functions toward farmers, social economic impacts, agricultural land conversion control; and to determine the pattern of agricultural land use converted in Delanggu Subdistrict. The research method used is a combination of sequential explanatory (mixed methods) (quantitative-qualitative) methods. The data source sample was selected by purposive sampling based on three criteria for farmer status, name of land owners, rice cultivators and farm laborers. The data were collected by using the quantitative method through observation, questionnaires, and qualitative interviews and the reduction step. The result shows that 1) factors that encourage farmers or land owners to convert agricultural land consist of: economic needs, population increase, land prices are high if the location of the land is along the road corridor, land is inherited from parents, land is not cultivated, land owners are not native of Klaten district; 2) The impact of agricultural land conversion, such hampered irrigation, changes in livelihoods and decreased agricultural productivity; 3) comparing to the use of paddy fields in 2006 to 2017 and integrating the results of data processing with geographic information system analysis using an overlay technique or overlapping the use of paddy fields in Delanggu District; 4) the use of agricultural land changes its function into housing and business premises. Key words: impact, economy, land conversion, social

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Perencanaan Wilayah dan Kota
Depositing User: Kaprodi S1 PWK UTY
Date Deposited: 28 Sep 2020 02:37
Last Modified: 28 Sep 2020 02:37
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/5327

Actions (login required)

View Item View Item