PERANCANGAN PUSAT KEBUDAYAAN DI KABUPATEN JAYAPURA PAPUA DENGAN PENDEKATAN PERMUKIMAN TRADISIONAL PAPUA (SILIMO)

Nasaningrum, Galuh Octavia and Natalia, Dita Ayu Rani (2020) PERANCANGAN PUSAT KEBUDAYAAN DI KABUPATEN JAYAPURA PAPUA DENGAN PENDEKATAN PERMUKIMAN TRADISIONAL PAPUA (SILIMO). Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
97. 5160911201-GALUH OCTAVIA NASANINGRUM.pdf

Download (137kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Kabupaten Jayapura memiliki letak geografis yang strategis untuk menarik pengunjung wisatawan local maupun mancanegara. Jayapura merupakan Kabupaten yang berada di paling timur di Indonesia dan merupakan pintu gerbang Provinsi Papua ini memiliki sejumlah keunggulan yang cukup potensial dan diperhitungkan baik dari sektor pariwisata, industri, pertanian, maupun perkebunan. Menurut pemerintah Kabupaten Jayapura, saat ini Kabupaten Jayapura sedang mempromosikan pariwisata sebagai unggulan daerah, karena di Kabupaten Jayapura terdapat banyak sekali potensi-potensi destinasi yang harus dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ada wisata alam dan budaya yang cukup memiliki nilai tambah yang bagus dan tidak kalah dengan destinasi-destinasi wisata lainnya di nusantara. Selain memiliki letak geografis yang strategis, Kabupaten Jayapura juga memiliki berbagai suku bangsa dengan keberagaman budaya didalamnya. Terdapat berbagai event rutin yang dilakukan setiap tahunnya dari setiap suku yang ada di Kabupaten Jayapura untuk mengenalkan budaya yang ada di Papua kepada wisatwan. Saat ini belum adanya tempat yang layak untuk mewadahi seluruh kegiatan tersebut sehingga sangat dibutuhkan Pusat Kebudayaan. Perancangan Pusat Kebudayaan ini menggunakan pendekatan arsitektur permukiman tradisional Papua atau yang biasa disebut dengan Silimo yang bertujuan untuk mencerminkan arsitektur local yang ada di Papua. Selain menjadi wadah untuk melakukan kegiatan, Pusat Kebudayaan juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, menambah pemasukan daerah sebagai upaya mempertahankan arsitektur nusantara dan sebagai sarana pengenalan kepada wisatawan mancanegara. Metode yang digunakan untuk merancang Pusat Kebudayaan ini melalui dua metode yaitu yang pertama dengan metode primer dengan menganalisa tapak dan menganalisa kebutuhan ruang serta metode yang kedua yaitu menggunakan metode sekunder dengan mencari studi literature terkait Pusat Kebudayaan. Ide atau konsep hasil rancangan ialah merancang Pusat Kebudayaan dengan pendekatan Permukiman Tradisional Papua (Silimo) dengan penerapan berupa bentuk bangunan, transformasi bentuk, warna, sirkulasi, tatanan ruang dalam, ruang luar mengikuti nilai-nilai kebudayaan dan filisofi yang berkembang di Kabupaten Jayapura. Kata kunci: Pusat Kebudayaan, Jayapura, Silimo ABSTRACT Jayapura Regency has a strategic geographical location to attract local and foreign tourists. Jayapura is a district that is in the easternmost part of Indonesia and is the gateway to Papua Province. It has a number of potential advantages and is taken into account from the tourism, industry, agriculture and plantation sectors. According to the Jayapura Regency government, currently Jayapura Regency is promoting tourism as a regional superior, because in Jayapura Regency there are lots of potential destinations that must be developed to improve the welfare of the community. with other tourist destinations in the archipelago. Besides having a strategic geographical location, Jayapura Regency also has various ethnic groups with cultural diversity in it. There are various routine events held every year from each tribe in Jayapura Regency to introduce the culture of Papua to tourists. Currently, there is no proper place to accommodate all of these activities, so the Cultural Center is urgently needed. The design of this Cultural Center uses a traditional Papuan settlement architectural approach or commonly called Silimo which aims to reflect the local architecture in Papua. Apart from being a forum for activities, the Cultural Center also aims to improve the economy of the local community, increase regional income as an effort to maintain the archipelago architecture and as a means of introduction to foreign tourists. The method used to design this Cultural Center is through two methods, the first is the primary method by analyzing the site and analyzing the space requirements and the second method is using the secondary method by looking for literature studies related to the Cultural Center. The idea or concept of the design result is to design a Cultural Center with the Papuan Traditional Settlement (Silimo) approach with the application of building forms, transformations of shapes, colors, circulation, inner space arrangement, outer space following the cultural and philosophical values developing in Jayapura Regency. Keywords: Cultural Center, Jayapura, Silimo

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur
Depositing User: Kaprodi S1 Arsitektur UTY
Date Deposited: 28 Sep 2020 08:27
Last Modified: 28 Sep 2020 08:27
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/5398

Actions (login required)

View Item View Item