PERANCANGAN PUSAT KULINER SEBAGAI PENDUKUNG WISATA TEPIAN SUNGAI MARTAPURA DI BANJARMASIN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR

Febariyanti, Muthia and Mulyandari, Hestin (2020) PERANCANGAN PUSAT KULINER SEBAGAI PENDUKUNG WISATA TEPIAN SUNGAI MARTAPURA DI BANJARMASIN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
101. 5160911215-MUTHIA FEBARIYANTI.pdf

Download (645kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Kota Banjarmasin merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan yang mempunyai julukan sebagai Kota Seribu Sungai. Dari program Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, wisata yang mulai di kembangkan saat ini berupa kawasan wisata kuliner di pinggiran sungai Martapura, selain bertujuan untuk melestarikan kembali sungai-sungai yang ada, hal tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Banjarmasin. Tujuan perancangan yaitu merancang Pusat Kuliner sebagai Pendukung Wisata Tepian Sungai Martapura di Banjarmasin dengan Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari kegiatan survei lapangan dan mengidentifikasi kondisi eksisting di kawasan objek rancangan, selain itu menggunakan studi literatur yang dapat di jadikan sebagai standar dalam perancangan pusat kuliner. Lokasi site berada di tepian sungai Martapura dengan view sekitar yang masih asri. Akses untuk menuju ke lokasi bisa melalui darat (Jl. Banua Anyar) dan air (Sungai Martapura). Konsep Arsitektur Neo Vernakular yang di terapkan pada perancangan Pusat Kuliner di ambil dari konsep bangunan banjar yaitu rumah Baanjung (hubungan abstrak), budaya sungai dan kebiasaan masyarakat berjualan di atas perahu/jukung (hubungan landscape), sistem utilitas dan material bangunan (hubungan kontemporer dan masa depan), dan fungsi bangunan yang pada bagian kolong bangunan dimanfatkan sebagai foodcourt (hubungan langsung). Dari pengumpulan data dan analisa yang sudah dilakukan didapatlah kesimpulan, dimana rancangan akan menerapkan penggunaan material lokal, bangunan berbentuk bangunan panggung, atap bangunan menggunakan atap bubungan tinggi, menerapkan zonasi bangunan rumah baanjung pada bagian bangunan utama dan zonasi tata massa kawasan, penggunaan ornamen khas kalimantan pada bangunan. Kata kunci: Banjarmasin, Neo Vernakular, Pariwisata, Pusat Kuliner, Tepian Sungai ABSTRACT Banjarmasin city is the capital city of South Kalimantan Province which has the nickname as the City of a Thousand Rivers. From the Banjarmasin City Government (Pemkot) program, the tourism that is currently being developed is in the form of a culinary tourism area on the banks of the Martapura river, in addition to aiming to preserve the existing rivers, it also aims to increase tourist visits and improve the economy of the people of Banjarmasin City. . The design objective is to design a culinary center as a tourism support for the Martapura Riverbank in Banjarmasin with a Neo Vernacular Architectural Approach. The method used is descriptive research method, carried out by collecting data from field survey activities and identifying existing conditions in the design object area, besides using literature studies that can be used as a standard in designing a culinary center. The site location is on the bank of the Martapura river with a view of the surrounding which is still beautiful. Access to the location can be by land (Jl. Banua Anyar) and water (Sungai Martapura). The concept of Neo Vernacular Architecture which is applied to the design of the Culinary Center is taken from the banjar building concept, namely the Baanjung house (abstract relationship), river culture and community habits selling on boats / jukung (landscape relations), utility systems and building materials (contemporary relations and future), and the function of the building under the building is used as a food court (direct relationship). From the data collection and analysis that has been carried out, it can be concluded that the design will apply the use of local materials, the building will be in the form of a stilt building, the roof of the building uses a high ridge roof, the design applies the zoning of the baanjung house building in the main building and the zoning of the area's mass system, and the use of typical ornament of Kalimantan on buildings. Keywords: Banjarmasin, Neo Vernacular, Tourism, Culinary Center, Riverbanks

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur
Depositing User: Kaprodi S1 Arsitektur UTY
Date Deposited: 28 Sep 2020 08:27
Last Modified: 28 Sep 2020 08:27
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/5409

Actions (login required)

View Item View Item