Yuliasari, Ana and Meytasari, Cinthyaningtyas (2020) REDESAIN PASAR INDUK MAJENANG DI KABUPATEN CILACAP DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.
|
Text
124. 5160911279-ANA YULIASARI.pdf Download (143kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten yang terletak di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten terbesar di Provinsi Jawa Tengah,dengan luas wilayah yang cukup luas. Kabupaten Cilacap sendiri terdiri dari 24 Kecamatan, salah satunya yaitu Kecamata Majenang. Jumlah penduduk di Indonesia yang semakin meningkat menuntut kebutuhan hidup sehari-hari yang semakin besar pula. Untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut penduduk membutuhkan pekerjaan, namun karena terbatasnya lapangan pekerjaan yang telah tersedia di bidang formal menjadikan penduduk beralih ke sektor informal yang tidak menuntut banyak keahlian dan pendidikan yang memadai. Namun saat ini keberadaan pasar tradisional mulai terancam karena seringkali dianggap sebagai salah satu prasarana yang membawa citra buruk bagi estetika kota. Begitu pula kondisi Pasar Induk Majenang di mata masyarakat kota Majenang saat ini. Walaupun demikian, minat masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional tidak berkurang. Harga barang yang murah dan bersaing yang ditawarkan dalam lingkup pasar tradisional menjadi pilihan solusi berbelanja dari sebagian masyarakat. Banyak pedagang dari dalam dan luar wilayah Majenang bergantung dari hasil dagangannya dipasar ini. Namun didapati beberapa permasalahan pasar yang disebabkan oleh perilaku dan kebiasaan dari masyarakat Majenang itu sendiri yang mengakibatkan ketidaknyamanan saat berbelanja.Oleh karena itu meredesain Pasar Induk Majenang diperlukan dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku, yaitu konsep merancang bangunan yang didapat dari merespon tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Penerapan konsep pedekatan Arsitektur Perilaku dimaksudkan supaya bangunan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat pada daerah yang ditempati sehingga fungsi bangunan dapat beroprasi dengan baik dengan pertimbangan kenyamanan dan kebutuhan yang efisien. Dalam proses Redesain Pasar Induk Majenang dengan penerapan konsep Arsitektur Perilaku tersebut dilakukan dengan beberapa metode analisis dimulai dari metode analisis tapak, metode analisis aksesbilitas pasar, metode analisis klimatologi dan mengamati perilaku masyatakat Majenang di dalam pasar tradisional. Beberapat metode tersebut diaplikasikan kepada sebuah desain bangunan sehingga pengguna dapat merasakan respon bangunan yang sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan Masyarakat Majenang. Kata kunci: Redesain, Pasar Tradisional, Pasar Induk Majenang, Arsitektur Perilaku, aksesbilitas ABSTRACT Cilacap Regency is a district located in Central Java Province. Cilacap Regency is the largest district in Central Java Province, with a fairly large area. Cilacap Regency itself consists of 24 Districts, one of which is Kecamata Majenang. The increasing number of populations in Indonesia demands even greater daily necessities of life. In order to meet the necessities of life, the population needs work, but due to the limited employment opportunities that are available in the formal sector, the population shifts to the informal sector which does not require much expertise and adequate education. However, currently the existence of traditional markets is under threat because it is often seen as one of the infrastructures that brings a bad image to the city's aesthetics. Likewise, the condition of Majenang Main Market in the eyes of the people of Majenang city today. However, people's interest in shopping at traditional markets has not diminished. The cheap and competitive prices of goods offered within the scope of traditional markets are the shopping solution options for some people. Many traders from inside and outside the Majenang area depend on their merchandise in this market. However, several market problems were found caused by the behavior and habits of the Majenang community itself which resulted in inconvenience when shopping. Therefore, redesigning the Majenang Main Market is necessary with the Behavioral Architectural Approach, namely the concept of designing buildings obtained from responding to individual responses or reactions to stimuli or environment. The application of the concept of the Behavioral Architecture approach is intended so that the building can meet the needs of the community in the area occupied so that the function of the building can operate properly with consideration of comfort and efficient needs. In the process of Redesigning the Majenang Main Market with the application of the concept of Behavioral Architecture, it is carried out with several analysis methods starting from the site analysis method, the market accessibility analysis method, the climatological analysis method and observing the behavior of the Majenang community in the traditional market. Some of these methods are applied to a building design so that users can feel the response of the building according to the needs and comfort of the Majenang Community. Keywords: Redesign, Traditional Market, Majenang Main Market, Behavioral Architecture, Accessibility
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur |
Depositing User: | Kaprodi S1 Arsitektur UTY |
Date Deposited: | 28 Sep 2020 08:17 |
Last Modified: | 28 Sep 2020 08:17 |
URI: | http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/5450 |
Actions (login required)
View Item |