KINERJA DAN PROBABILITAS KERUSAKAN BANGUNAN STRUKTUR BETON BERTULANG AKIBAT GEMPA KALA ULANG 2500 TAHUN Studi Kasus : Rusunawa Semarang PERFORMANCE AND PROBABILITY OF STRUCTURAL DAMAGE OF REINFORCED CONCRETE STRUCTURE DUE TO EARTHQUAKE 2500 YEARS PERIOD Case Study: Rusunawa Semarang

Faisal, Adam and Nurhidayatullah, Eka Faisal (2020) KINERJA DAN PROBABILITAS KERUSAKAN BANGUNAN STRUKTUR BETON BERTULANG AKIBAT GEMPA KALA ULANG 2500 TAHUN Studi Kasus : Rusunawa Semarang PERFORMANCE AND PROBABILITY OF STRUCTURAL DAMAGE OF REINFORCED CONCRETE STRUCTURE DUE TO EARTHQUAKE 2500 YEARS PERIOD Case Study: Rusunawa Semarang. Tugas Akhir thesis, University Technology Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
5150811191_Adam Faisal.pdf

Download (137kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Dalam upaya mengantisipasi risiko bencana gempa bumi di masa depan, Indonesia telah memperbarui Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait dengan desain struktur bangunan tahan gempa. Perlu dicatat bahwa standar baru menghasilkan desain struktur bangunan gempa sedang. Namun, tidak semua bangunan baru dirancang menggunakan standar terbaru. Gedung Rusunawa Semarang misalnya, masih menggunakan standar lama yaitu Peta Bencana Gempa 2010. Oleh karena itu, evaluasi struktur berdasarkan standar terbaru Peta Sumber dan Bahaya 2017 diperlukan untuk mengevaluasi kinerja bangunan sehubungan dengan mitigasi gempa-bencana di masa depan. Penelitian ini menggunakan tiga metode, yaitu analisis respons spektrum, analisis pushover non-linier, dan analisis kerapuhan seismik. Analisis pushover non-linier menghitung kurva kapasitas, kapasitas spektrum, dan batasan struktural. Analisis kerapuhan seismik berdasarkan metodologi HAZUS-MH memberikan kurva kerapuhan yang menghasilkan kemungkinan kerusakan struktural di berbagai kondisi kerusakan (slight, moderate, extensive, dan complete). Berdasarkan hasil analisis pushover, kurva kapasitas pushover arah x menghasilkan gaya geser dasar maksimum sebesar 15503,54 kN dengan displacement pada atap sebesar 0,55 m berakhir di step ke-78, sedangkan arah y gaya geser dasar maksimum sebesar 9298,92 kN dengan displacement pada atap sebesar 0,31 m berakhir di step ke-47. Hasil perhitungan nilai probabilitas kerusakan struktur Gedung Rusunawa Semarang akibat gempa yang terjadi pada arah x kondisi slight adalah sebesar 25,61%, moderate sebesar 10,40%, extensive sebesar 0,021%, dan complete sebesar 0,0022%. Sedangkan untuk arah y kondisi slight adalah sebesar 24,01%, moderate sebesar 9,54%, extensive sebesar 0,36%, dan complete sebesar 0,076%. Sehingga nilai total vulnerability pada arah x adalah sebesar 36,0332 %, dan probababilitas bangunan tidak mengalami kerusakan sama sekali adalah sebesar 63,9668%, sedangkan untuk arah y adalah sebesar 33,98 %, dan probababilitas bangunan tidak mengalami kerusakan sama sekali adalah sebesar 66,014%. Apabila terjadi gempa yang dimodelkan terjadi pada bangunan sebenarnya, maka kondisi kerusakan yang dapat menjadi acuan dalam menanggulangi risiko akibat bencana adalah kondisi Slight untuk arah x dan y. Acuan tersebut diambil berdasarkan tingkat kerusakan yang mendekati persentase 50%. Kata kunci: Gempa, Kurva Kerentanan, Pushover, SAP2000 ABSTRACT In an effort to anticipate the risk of earthquake disasters in the future, Indonesia has updated the Indonesian National Standard (SNI) related to the design of earthquake resistant building structures. It should be noted that the new standard resulted in the design of a medium earthquake building structure. However, not all new buildings are designed using the latest standards. The Semarang Rusunawa Building, for example, still uses the old standard of the 2010 Earthquake Disaster Map. Therefore, structural evaluation based on the latest 2017 Source and Hazard Map standards is needed to evaluate the building's performance in relation to future earthquake-disaster mitigation. This study uses three methods, namely spectrum response analysis, non-linear pushover analysis, and seismic fragility analysis. Non-linear pushover analysis calculates capacity curves, spectrum capacities, and structural constraints. Seismic fragility analysis based on the HAZUS-MH methodology provides a fragility curve that results in the possibility of structural damage in various damage conditions (slight, moderate, extensive, and complete). Based on the results of pushover analysis, the x direction pushover capacity curve produces a maximum base shear force of 15503.54 kN with a displacement on the roof of 0.55 m ending at the 78th step, while the y direction of the base shear force is a maximum of 9298.92 kN with displacement on the roof 0.31 m ends at step 47. The results of the calculation of the probability of damage to the Semarang Rusunawa Building structure due to the earthquake that occurred in the x direction of the slight conditions were 25.61%, moderate by 10.40%, extensive by 0.021%, and complete by 0.0022%. As for the y direction the slight condition is 24.01%, moderate is 9.54%, extensive is 0.36%, and complete is 0.076%. So that the total value of vulnerability in the x direction is 36.0332%, and the probability of the building not experiencing damage at all is 63.9668%, while for the y direction is 33.98%, and the probability of the building not experiencing damage at all is equal to 66,014%. If an earthquake occurs which is modeled to occur in an actual building, the damage conditions that can be a reference in dealing with risks due to disaster are Slight conditions for x and y directions. Reference is taken based on the level of damage approaching the percentage of 50%. Keywords: Earthquake, Vulnerability Curve, Pushover, SAP2000

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Teknik Sipil
Depositing User: Kaprodi S1 Teknik Sipil UTY
Date Deposited: 14 Oct 2020 07:18
Last Modified: 14 Oct 2020 07:18
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/5850

Actions (login required)

View Item View Item