PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR PADAM 45% DAN 75% TERHADAP KUAT TEKAN BETON GEOPOLYMER MENGGUNAKAN 2 KOMPOSISI ABU AMPAS TEBU 55% DAN 25% THE EFFECT OF ADDITION OF 45% AND 75% OF HYDRATED LIME ON THE COMPRESSIVE STRETH OF GEOPOLYMER CONCRETE USING 2 COMPOSITIONS OF 55% AND 25% BAGASSE CINDERS

Ramadhan, Luthfi and Nurhidayatullah, Eka Faisal (2020) PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR PADAM 45% DAN 75% TERHADAP KUAT TEKAN BETON GEOPOLYMER MENGGUNAKAN 2 KOMPOSISI ABU AMPAS TEBU 55% DAN 25% THE EFFECT OF ADDITION OF 45% AND 75% OF HYDRATED LIME ON THE COMPRESSIVE STRETH OF GEOPOLYMER CONCRETE USING 2 COMPOSITIONS OF 55% AND 25% BAGASSE CINDERS. Tugas Akhir thesis, University Technology Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
5150811213_Luthfi Ramadhan.pdf

Download (33kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Dalam dunia konstruksi pembangunan di bidang struktur mengalami kemajuan yang sangat pesat. Terlebih Indonesia merupakan negara berkembang yang saat ini sedang gencar melaksanakan pembangunan. Beton merupakan salah satu bahan yang menjadi pilihan utama untuk struktur bangunan. Beton diminati karena bahan bakunya cukup mudah didapat di Indonesia. Produksi semen mendapatkan perhatian dari kalangan pemerhati lingkungan. Hal ini berkaitan dengan gas CO2 yang dihasilkan dari proses produksi semen yang dapat mengakibatkan pemanasan global. Oleh karena itu, berbagai penelitian telah dilakukan untuk mendapatkan bahan alternatif sebagai pengganti semen. Salah satunya adalah dengan mengembangkan beton geopolymer. Pembuatan beton geopolymer dimaksudkan untuk mengganti beton normal dengan bahan dasar semen yang diharapkan menjadi inovasi beton yang ramah lingkungan. Pembuatannya mengacu pada SNI-03-2834-2000. Bahan pengganti semen dalam pembuatan beton geopolymer adalah abu ampas tebu dan kapur padam. Abu ampas yang digunakan memiliki persentase 25% dan 55% sedangkan kapur padam memiliki persentase 75% dan 45%. Selain itu larutan alkali yang digunakan adalah NaOH 8M dan Na2SiO3 dengan perbandingan 1:2. Perawatan beton geopolymer dilakukan dengan cara direndam selama 28 hari mengacu pada SNI-2493-2011, lalu dilakukan pengujian kuat tekan terhadap beton geopolymer yang mengacu pada SNI 03-1974-2011. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dengan mengganti semen dengan abu ampas tebu dan kapur padam dapat memenuhi kuat tekan layaknya beton struktural pada umumnya. Hasil pengujian kuat tekan rata-rata pada beton normal sebesar 24,976 MPa, hasil kuat tekan rata-rata beton geopolymer (25% : 75%) sebesar 1,120 MPa dan hasil kuat tekan rata-rata beton geopolymer (55%: 45%) sebesar 0,553 MPa. Dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa kuat tekan beton geopolymer lebih kecil dari beton normal sehingga belum bisa dijadikan sebagai bahan pengganti semen dalam pembuatan beton geopolymer struktural dan non struktural. Bahan-bahan tersebut tidak direkomendasikan untuk pembuatan beton geopolymer. ABSTRACT In the world of construction, development in the field of structure has progressed very rapidly. Moreover, Indonesia is a developing country that is currently intensively carrying out development. Concrete is one of the materials which is the main choice for building structures. Concrete is in demand because the raw material is quite easy to obtain in Indonesia. Cement production is gaining attention from environmentalists. This relates to the CO2 gas produced from the cement production process which can lead to global warming. Therefore, various studies have been conducted to obtain alternative materials as a substitute for cement. One way is to develop geopolymer concrete. The manufacture of geopolymer concrete is intended to replace normal concrete with a cement base which is expected to be an environmentally friendly concrete innovation. Its manufacture refers to SNI-03-2834-2000. Cement replacement material in making geopolymer concrete is bagasse cinder which has a percentage of 25% and 55% and hydrated lime which has a percentage of 75% and 45%. In addition, the alkaline solution used is 8M NaOH and Na2SiO3 in a ratio of 1: 2. Geopolymer concrete treatment is done by soaking for 28 days according to SNI-2493-2011, then compressive strength testing of geopolymer concrete is referred to SNI 03-1974-2011. This research was conducted to determine whether by replacing cement with bagasse cinder and hydrated lime can meet the compressive strength like structural concrete in general. The average compressive strength test results on normal concrete is 24.976 MPa, the average compressive strength of geopolymer concrete (25%: 75%) is 1,120 MPa and the average compressive strength of geopolymer concrete (55%: 45%) is 0.553 MPa. It can be concluded from this study that the compressive strength of geopolymer concrete is smaller than normal concrete so that it cannot be used as a substitute for cement in the manufacture of structural and non-structural geopolymer concrete. These materials are not recommended for making geopolymer concrete.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Teknik Sipil
Depositing User: Kaprodi S1 Teknik Sipil UTY
Date Deposited: 14 Oct 2020 08:33
Last Modified: 14 Oct 2020 08:33
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/5857

Actions (login required)

View Item View Item