PENERAPAN EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN BALAI KONSERVASI PENYU DI PALOH, KALIMANTAN BARAT

Putri, Lita Hasyifa and Wirasmoyo, Wiliarto (2021) PENERAPAN EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN BALAI KONSERVASI PENYU DI PALOH, KALIMANTAN BARAT. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
5180921016-LITA HASYIFA PUTRI.pdf

Download (295kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Paloh memiliki pantai berpasir dengan panjang garis pantai lebih dari 100 kilometer di bagian Utara Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Paloh merupakan pantai peneluran penyu terpanjang di Indonesia. Keberadaan penyu telah lama terancam, baik dari alam maupun kegiatan manusia yang membahayakan populasinya secara langsung maupun tidak langsung. Menurunnya populasi penyu dapat memberikan dampak pada ekosistem laut karena penyu berperan penting terhadap keseimbangan ekosistem laut yang memungkinkan keterlibatan penuh oleh masyarakat setempat. Perlunya Penerapan Ekowisata Berbasis Masyarakat Dalam Pengembangan Balai Konservasi Penyu di Paloh dengan bertujuan untuk memberikan informasi serta pendidikan kepada pengunjung, riset bagi peneliti di habitat penyu dan sarana prasarana untuk kegiatan wisata. Metode dengan cara mengumpulkan, memaparkan, mewawancarai dan menganalisa data sebagai pedoman dalam perancangan. Penerapan Ekowisata berbasis masyarakat yang mewujudkan desain pada pendidikan, pariwisata, konservasi, ekonomi dan masyarakat setempat dengan adanya fasilitas seperti skywalk, waterfront, rumah sampah, pusat informasi dan ruang-ruang yang dapat menunjang pengembangan perancangan Balai Konservasi Penyu di Paloh, Kalimantan Barat. Kata kunci: Balai Konservasi Penyu, Ekowisata Berbasis Masyarakat, Paloh ABSTRACT Paloh has a sandy beach with a coastline of more than 100 kilometers in the northern part of Sambas Regency, West Kalimantan Province. Paloh is the longest turtle nesting beach in Indonesia. The existence of sea turtles has long been threatened, both from nature and human activities that directly or indirectly endanger the population. Decreasing turtle populations can have an impact on marine ecosystems because turtles play an important role in the balance of the marine ecosystem which allows full involvement by local communities. The Need for Community-Based Ecotourism in the Development of the Turtle Conservation Center in Paloh with the aim of providing information and education to visitors, research for researchers in turtle habitat and infrastructure for tourism activities. Methods by collecting, describing, interviewing and analyzing data as a guide in design. Community-based ecotourism that embodies designs in education, tourism, conservation, the economy and local communities with facilities such as skywalks, waterfronts, garbage houses, information centers and spaces that can support the design development of the Turtle Conservation Center in Paloh, West Kalimantan. Keywords: Turtle Conservation Center, Community Based Ecotourism, Paloh

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Balai Konservasi Penyu, Ekowisata Berbasis Masyarakat, Paloh, Turtle Conservation Center, Community Based Ecotourism, Paloh
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur
Depositing User: Kaprodi S1 Arsitektur UTY
Date Deposited: 30 Dec 2021 08:29
Last Modified: 30 Dec 2021 08:29
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/7289

Actions (login required)

View Item View Item