EVALUASI STRATEGI HARGA PRODUK TEMPE MENGGUNAKAN KELAYAKAN INVESTASI INTANGIBLE VALUE DAN PRICING STRATEGI Studi Kasus: UKM Tempe Di Jepara

Kenthut, Fristiyanto (2018) EVALUASI STRATEGI HARGA PRODUK TEMPE MENGGUNAKAN KELAYAKAN INVESTASI INTANGIBLE VALUE DAN PRICING STRATEGI Studi Kasus: UKM Tempe Di Jepara. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Kenthut Fitriyanto.pdf

Download (164kB) | Preview

Abstract

Saat ini banyak UKM (Usaha Kecil Menengah) yang belum mampu meningkatkan nilai intangible dari produknya. Berdasarkan identifikasi masalah, terdapat perbedaan harga masing-masing UKM di sentra industri yang cukup mencolok. Seperti kerajinan Tempe kedelai berkisar Rp 9.000,00 hingga Rp 12.000,00 untuk produk tempe dengan kemasan plastik. Sentra kerajinan daun pisang yang memproduksi aneka Tempe juga terdapat variasi harga yaitu Rp 6.000,00 hingga Rp 6.500,00. Di sentra industri kerajinan Tempe daun jati Dusun Robayan terdapat variasi harga Rp 10.000,00 sampai dengan 12.000,00. Sentra industri Tempe di Jl.karyasokka pun tak luput dari adanya variasi harga. Harga produk tempe koro pedang sebesar Rp 7.500,00 sampai Rp 8.000,00. Variasi harga sentra industri tempe gembos di Dusun Gleget sebesar Rp 1.200,00 sampai dengan Rp 1.500,00. Kesenjangan harga tersebut dapat menyebabkan persaingan yang tidak sehat. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 sentra industri di Jepara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kelayakan investasi intangible value dan princing strategi dengan Penghitungan nilai investasi menggunakan NPV dan IRR. Dari penelitian ini 5 sentra dikatakan layak secara finansial, karena harga aktual telah melebihi total production cost. Nilai intangible sebesar Rp 1.135,47 untuk sentra industri kedelai plastik. Sedangkan untuk sentra industri tempe daun pisang sebesar Rp 3.300,00 sentra industri daun jati sebesar Rp 5.450,00 sentra industri koro pedang sebesar Rp 6.000,00. Untuk sentra industri tempe gembos sebesar Rp -360,00. Sentra kerajinan tempe Kedelai plastik dusun bendowangen, tempe daun pisang Dusun mayonglor, tempe daun Jati dusun Robayan, tempe koro pedang Jl.karya sokka. dapat dikatakan layak terhadap total production cost dan NPV bernilai positif serta IRR berada di atas minimum. Sedangkan Sentra industri tempe gembos dusun gleget, belum layak karena total product cost melebihi harga jual. Selain itu, NPV bernilai negatif dan IRR bernilai negatif Kata kunci: kelayakan inestasi, Intangible value, princing strategi, NPV dan IRR

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Subjects: T Technology > TS Manufactures
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Teknik Industri
Depositing User: T. Industri UTY
Date Deposited: 08 Mar 2018 03:21
Last Modified: 09 Mar 2018 01:39
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/873

Actions (login required)

View Item View Item