Pengembangan Modul Ajar Mata Pelajaran Videografi Kelas X (Studi kasus: SMK Ma’arif 1 Yogyakarta)” "Development of Class X Teaching Modules for Videography Subject (Case study: SMK Ma'arif 1 Yogyakarta)"

Nur Huda, Naufal (2023) Pengembangan Modul Ajar Mata Pelajaran Videografi Kelas X (Studi kasus: SMK Ma’arif 1 Yogyakarta)” "Development of Class X Teaching Modules for Videography Subject (Case study: SMK Ma'arif 1 Yogyakarta)". Tugas Akhir thesis, Universitas Teknologi Yogyakarta.

[img] Text
5161311004_Naufal Nur Huda_ ABSTRAK_22.docx

Download (19kB)

Abstract

Kurikulum merdeka belajar esensinya dibentuk oleh PT Cikal namun diadobsi dan digaungkan oleh menteri pendidikan hingga saat ini telah disosialisasikan secara menyeluruh kepada satuan pendidikan. Kurikulum merdeka disosialisasikan dan dimplementasikan pada semua satuan pendidikan dengan tujuan untuk memperbarui proses pembelajaran yang terkendala oleh pandemi. SMK Ma’arif 1 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah di Yogyakarta yang menggunakan sistem kurikulum merdeka sesuai dengan peratuan terbaru dari Kementrian Pendidikan. Berdasarkan wawancara yang di lakukan di SMK Maarif 1 Yogyakarta kepada kepala sekolah, kepala jurusan pada bulan maret masalah yang ada dalam penelitian ini yaitu SMK Ma’arif 1 Yogyakarta sudah memiliki sumber belajar yang baik seperti lembar kerja peserta didik LKPD dan buku cetak, namun belum lengkap, karena menggunakan kurikulum yang baru yaitu kurikulum merdeka. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengetahui tingkat kelayakan modul ajar mata pelajaran videografi dasar kelas X jurusan Multimedia di SMK Ma’arif 1 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (R&D) yaitu melakukan sebuah penelitian sekaligus menghasilkan sebuah produk. Model pengembangan sistem yang digunakan yaitu Sugiyono (potensi masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, ujicoba pemakaian, dan revisi produk) Produk yang dihasilkan berupa modul ajar dengan hasil uji kelayakan sebagai berikut, ahli media pada aspek isi mendapatkan persentase kelayakan sebesar 68,75%, dan aspek kebahasaan sebesar 62,5%. Berdasarkan persentase dari kedua aspek tersebut maka diperoleh skor total sebesar 65,62%. Kemudian skor total tersebut dikonversi berdasarkan tabel kelayakan dengan kategori Layak. Hasil uji kelayakan yang dilakukan terhadap ahli materi pada aspek pembelajaran mendapatkan persentase kelayakan sebesar 68,75% dan aspek isi sebesar 75%. Dari hasil uji kelayakan pada kedua aspek tersebut mendapatkan skor total sebesar 71,87%. Kemudian skor total yang diperoleh dikonversi kedalam kategori kelayakan materi dengan kategori Layak. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan maka modul ajar mata pelajaran videografi layak digunakan sebagai modul ajar di kelas X jurusan Multimedia di SMK Ma’arif 1 Yogyakarta. The independent learning curriculum was essentially formed by PT Cikal but was adopted and echoed by the minister of education until now it has been thoroughly socialized to educational units. The independent curriculum is disseminated and implemented in all educational units with the aim of renewing the learning process which has been constrained by the pandemic. SMK Ma'arif 1 Yogyakarta is one of the schools in Yogyakarta that uses an independent curriculum system in accordance with the latest regulations from the Ministry of Education. Based on interviews conducted at SMK Maarif 1 Yogyakarta to school principals, heads of departments in March the problem in this research is that SMK Ma'arif 1 Yogyakarta already has good learning resources such as student worksheets and printed books, but not yet. complete, because it uses the new curriculum, namely the independent curriculum. This study aims to develop and determine the level of feasibility of teaching modules for basic videography subjects for class X Multimedia majoring at SMK Ma'arif 1 Yogyakarta. This research is a type of research and development (R&D), namely conducting research while producing a product. The system development model used is Sugiyono (potential problems, data collection, product design, design validation, usage trials, and product revisions) The resulting product is a teaching module with the following feasibility test results, media experts in the content aspect get a feasibility percentage of 68 .75%, and linguistic aspects of 62.5%. Based on the percentage of these two aspects, a total score of 65.62 was obtained. Then the total score is converted based on the feasibility table with the Eligible category. The results of the due diligence conducted on material experts on the learning aspect obtained a feasibility percentage of 68.75% and a content aspect of 75%. From the results of the due diligence on these two aspects, a total score of 71.87% was obtained. Then the total score obtained is converted into the material feasibility category with the Feasible category. Based on the results of the tests carried out, the videography subject teaching module is suitable for use as a teaching module in class X majoring in Multimedia at SMK Ma'arif 1 Yogyakarta.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Uncontrolled Keywords: Modul Ajar, Videografi, R&D Teaching Module, Videographics, R&D
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan > S1 Pendidikan Teknologi Informasi
Depositing User: sutarman .
Date Deposited: 03 Aug 2023 02:28
Last Modified: 03 Aug 2023 02:28
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/13368

Actions (login required)

View Item View Item