Alfian, Lutfi and Ratriningsih, Desrina (2021) PENERAPAN ECO-CULTURAL PADA PERANCANGAN PUSAT INFORMASI WISATA DAN BUDAYA DI DESA GUWOSARI. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.
Text
ABSTRAK-5170911154-LUTFI ALFIAN.pdf Download (138kB) |
Abstract
Bantul adalah salah satu kabupaten yang di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang merupakan tujuan Pariwisata dan Budaya yang cukup ramai di Indonesia. Pariwisata mempunyai peran penting dalam konteks pembangunan berkelanjutan, karena mampu memberikan kontribusi terhadap pengembangan ekonomi dan sosial masyarakat. Bantul cukup terkenal akan bidang Pariwisata, diantaranya ada desa wisata dan wisata desa. Salah satu desa wisata yang sudah ada dan cukup berpotensi untuk dikembangkan adalah Desa Guwosari. Pendekatan yang dilakukan dalam pengembangan kawasan ini adalah Eco- Cultural , yang merupakan pembangunan dengan memperhatikan kebudayaan dan tradisi lokal yang berbasis pada ekologi lingkungan masyarakat dengan harapan mampu menumbuhkan sektor pariwisata dan menjamin pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Perencanaan pengembangan kawasan wisata di Desa Guwosari bertujuan untuk meningkatkan Ekonomi, Sosial masyarakat, dan meningkatkan pendapatan Asli desa melalui usaha usaha bersama.Perancangan Pusat Informasi Wisata dan Budaya di Desa Guwosari dengan pendektan Eco-Cultural ini merupakan salah satu langkah dalam upaya Mendukung Program Pemerintah Desa dalam pengoptimalan potensi desa melalui suatu kawasan terpadu yang nantinya mampu menampilkan produk dan potensi Unggulan 15 dusun yang ada di Desa Guwosari , serta menjadi kawasan penyangga wisata Goa Selarong yang merupakan wisata Sejarah dalam perjuangan Pangeran Diponegoro yang juga merupakan Cagar Budaya yang ada di Desa Guwosari. Bantul is one of the regencies in the Special Region of Yogyakarta which is a tourist and cultural destination that is quite busy in Indonesia. Tourism has an important role in the context of sustainable development because it is able to contribute to the economic and social development of the community. Bantul Regency is quite famous for the tourism sector, including tourism villages and village tours. One of the tourism villages that already exists, and has enough potential to be developed, is the Guwosari Village. The approach taken in the development of this area is the Eco-Cultural, which is a development by paying attention to local culture and traditions based on the ecology of the community environment, and with the hope of being able to grow the tourism sector as well as ensure a sustainable economic growth. Planning for the development of tourism areas in Guwosari Village aims to improve the economy, social and community, and increase the village original revenue through joint efforts. This design of the Tourism and Cultural Information Center in Guwosari Village using the Eco-Cultural approach is one of the attempts to support the Village Government Program in optimizing the potential of the village through an integrated area, which will be able to display the superior products and potential of 15 sub-villages in Guwosari Village, as well as being a buffer area for Selarong Cave tourism which is a historical tour in the struggle of Prince Diponegoro, and also a Cultural Heritage in Guwosari Village.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Wisata, Budaya, Desa Guwosari, Eco-Cultural,Tourism, Cultural, Guwosari Village, Eco-Cultural |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur |
Depositing User: | Kaprodi S1 Arsitektur UTY |
Date Deposited: | 26 Aug 2022 07:41 |
Last Modified: | 26 Aug 2022 07:41 |
URI: | http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/10154 |
Actions (login required)
View Item |