SANTOSO, MUGI (2017) INVENTARISASI KERUSAKAN SALURAN IRIGASI MATARAM PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.
|
Text
Mugi Santoso.pdf Download (327kB) | Preview |
Abstract
Saluran Irigasi Mataram merupakan bagian dari Sistem Irigasi Mataram dengan luas 5.159 ha. Saluran induk ini mendapatkan air dari Sungai Progo yang terletak di Kabupaten Kulonprogo dan berakhir di sungai Opak yang terletak di Kabupaten Sleman. Kemudian melalui saluran induk sepanjang 31,37 km mengalirkan air ke beberapa daerah irigasi Sleman. Pada saat ini penggunaan air di dalam Saluran Irigasi Mataram mengalami perubahan. Saluran Irigasi yang melewati perkotaan, tidak lagi dimanfaatkan secara optimal karena berkurangnya lahan pertanian yang drastis.. Untuk mengakomodasi seluruh pemakai air yang ada serta mengevaluasi kembali ketersediaan air dan jumlah air yang dimanfaatkan untuk irigasi perlu dilakukan pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi yang sesuai dengan pedoman operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kerusakan dan bangunan yang tidak berfungsi di Saluran Irigasi Mataram. Metode penelitian digunakan yaitu dengan pengamatan langsung di lapangan. Adapun kegiatan pengamatan di lapangan yaitu penelusuran jaringan, perekaman koordinat GPS dan foto, dan pengisian form inventarisasi. Pengamatan langsung di lapangan jika didukung data sekunder dari dinas terkait untuk mempermudah dalam kegiatan penelitian. Data ini dianalisis berdasarkan pedoman Peraturan Mentri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No. 12/PRT/M/2015 Tentang Eksploitasi Dan Pemeliharaan Jaringan. Data yang diperoleh dari lapangan adalah berupa data kerusakan bangunan, kemudian data tersebut disusun berdasarkan skala prioritas berdasarkan pedoman tersebut. Dari hasil penelitian ini di dapat bahwa bangunan irigasi yang mengalami kerusakan sedang yaitu sadap sebesar 6,06%, talang silang sebesar 1,41 %, Gorong-gorong silang 5,55%, Tangga inspeksi sebesar 2,70 %, tempat mandi hewan 3,85 % sedangkan yang mengalami kerusakan berat yaitu tangga sebesar 1,35 %. Saluran mengalami kerusakan 89 titik dari sepanjang 31,37 km dengan rusak ringan 27 titik, rusak sedang 54 titik, rusak berat 8 titik. Bangunan yang tidak berfungsi meliputi 3 talang silang, 1 gorong-gorong silang, 3 sadap, 12 tempat mandi hewan dan 2 tangga inspeksi.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Teknik Sipil |
Depositing User: | T. Sipil UTY |
Date Deposited: | 14 Dec 2017 05:28 |
Last Modified: | 14 Dec 2017 05:28 |
URI: | http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/108 |
Actions (login required)
View Item |