STRATEGI KEBERTAHANAN MASYARAKAT DI SEMPADAN REL KERETA API DILIHAT DARI ASPEK SOSIAL EKONOMI Studi Kasus: Kampung Pengok, Kalurahan Demangan, Kemantren Gondokusuman, Kota Yogyakarta

Nurkhasanah, Elly and Trimarstuti, Jeki (2023) STRATEGI KEBERTAHANAN MASYARAKAT DI SEMPADAN REL KERETA API DILIHAT DARI ASPEK SOSIAL EKONOMI Studi Kasus: Kampung Pengok, Kalurahan Demangan, Kemantren Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

[img] Text
5191511009_ELLY NURKHASANAH.pdf

Download (133kB)

Abstract

ABSTRAK Perkotaan mengalami laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat, keterbatasan lahan fenomena umum yang terjadi pada sebuah kota. Faktor alami yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk adalah kelahiran dan pengaruh urbanisasi yang cukup pesat. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian menetapkan pengaman terhadap jalur lalu lintas kereta api adalah jalur hijau yang berada pada sempadan rel kereta api. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 sempadan rel kereta api berjarak 6 (enam) meter, baik itu yang ada di kanan maupun di kiri dari rel kereta api. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dan bersifat deduktif. Tahapan penelitian ini dimulai dari tahap persiapan, pengumpulan data dan analisis. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dengan total informan sebanyak 7 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa permukiman di Kampung Pengok telah sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian. Karakteristik Masyarakat di Kampung Pengok pertama mudah beradaptasi, kedua bersifat Gemeinschaft (paguyuban) ikatan darah dan Gemeinschaft tempat tinggal dan ketiga tidak adanya pilihan. Strategi kebertahanan masyarakat RW 10 dan RW 11, Kampung Pengok, Kalurahan Demangan, Kota Yogyakarta adalah masyarakat tidak memiliki pilihan untuk tinggal ditempat lain, maka masyarakat memilih tinggal di kawasan sempadan rel kereta api yang pada awalnya rumah dinas karyawan PT. KAI yang harga sewanya tergolong murah, masyarakat pada akhirnya membuat pekerjaan mereka sendiri dekat dengan tempat tinggal, yang lokasinya di wilayah Kampung Pengok, sehingga masyarakat lebih menghemat biaya-biaya pengeluaran lainnya, terutama biaya transportasi. Masyarakat bersosialisasi dan membangun rasa persaudaraan dan kekeluargaan antar sesama masyarakat Kampung Pengok juga merupakan strategi kebertahanan masyarakat tinggal di Kampung Pengok. Kata Kunci: Karakteristik Masyarakat, Kebertahanan Masyarakat, Permukiman sempadan ABSTRACT Cities experience a fairly rapid population growth rate, limited land is a common phenomenon that occurs in a city. Natural factors that affect the rate of population growth are births and the influence of rapid urbanization. Law Number 23 of 2007 concerning Railways stipulates that the safeguard against railroad traffic is the green line which is on the border of the railroad tracks. In Law Number 23 of 2007, the railroad border is 6 meters, on the right and left the railroad tracks. This research was conducted using qualitative and deductive methods. The stages of this research started from the preparation stage, data collection and analysis. Collecting data using interviews, observation and documentation. Sampling was determined using purposive sampling with a total of 7 informants. The data analysis technique used is a qualitative descriptive analysis technique. The results showed that the settlements in Pengok Village were in accordance with Law Number 23 of 2007 concerning Railways. The characteristics of the people in Pengok Village are firstly adaptability, secondly they are Gemeinschaft blood ties and Gemeinschaft where they live and thirdly there is no choice. The strategy for community survival in RW 10 and RW 11, Pengok Village, Demangan Village, Yogyakarta City is the community does not have the choice to live elsewhere, so the community chooses to live in the railroad border area which was originally the official residence of PT. KAI, which rents are relatively cheap, the community in the end makes their own work close to where they live, which is located in the Pengok Village area, so that the community saves more on other expenses, especially transportation costs. The community socializing and building a sense of brotherhood and kinship among the people of Pengok Village is also a survival strategy for the people living in Pengok Village.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Perencanaan Wilayah dan Kota
Depositing User: Kaprodi S1 PWK UTY
Date Deposited: 07 Aug 2023 01:22
Last Modified: 07 Aug 2023 01:22
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/13384

Actions (login required)

View Item View Item