Fitria, Annisa and Apsari, Ayudyah Eka (2024) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (DMAIC) DAN POKA YOKE SEBAGAI USULAN PERBAIKAN STUDI KASUS PT MADUBARU. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.
Text
5200611124 Annisa Fitria-ABSTRAK.pdf Download (111kB) |
Abstract
ABSTRAK Setiap perusahaan pastinya memiliki standar untuk setiap produk yang dihasilkannya, semakin tinggi kualitas produk maka semakin banyak peminat akan produk tersebut, PT Madubaru adalah perusahaan yang memproduksi gula pasir, perusahaan memiliki permasalahan yaitu mengalami cacat produk yang cukup besar yaitu sebesar 7% dari hasil produksinya di tahun 2023, Perusahaan memproduksi gula sebanyak 10 hingga 17 kuintal/minggu. Dalam menangani masalah yang terjadi akan dilakukan analisis menggunakan Six sigma (DMAIC) dan juga Poka Yoke untuk usulan perbaikan. Berdasarkan analisis diagram SIPOC proses produksi gula terdiri dari 7 stasiun kerja, kemudian hasil identifikasi CTQ terdapat 2 jenis cacat yang dihasilkan PT Madubaru yaitu cacat warna dan kadar air tinggi. Untuk menganalisa hal tersebut dilakukan pengolahan data menggunakan peta kendali (P-Chart) dengan hasil perhitungan nilai DPMO sebesar 37777,27 dan didapatkan level sigma sebesar 3,3. Berdasarkan hasil diagram pareto teridentifikasi jenis cacat warna yang terjadi yaitu sebesar 38% dan cacat kadar air sebesar 62%. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya cacat diantaranya manusia, material, mesin dan juga lingkungan. Berdasarkan analisis menggunakan Six sigma (DMAIC) pada tahap control memberikan usulan menggunakan Poka Yoke yaitu dengan melakukan control dan juga warning dalam proses produksinya. Kata Kunci: Kualitas, Produk Cacat, Six Sigma, DMAIC, Poka Yoke ABSTRACT Each company has specific standards for the products it manufactures. The better the quality of the product, the more interest it generates. PT Madubaru, a company that manufactures granulated sugar, is facing a significant issue. In 2023, the company experienced a product defect rate of 7% of its production. This defects amounts to 10 to 17 quintals of sugar per week. We will conduct an analysis using Six Sigma (DMAIC) and Poka Yoke to identify and propose improvements to address the problems that are occurring. After analyzing the SIPOC diagram, it is evident that the sugar production process involves seven workstations. The results of the CTQ identification indicate that PT Madubaru produces two types of defects, namely color defects and high water content. Upon conducting an analysis, data processing is executed utilizing a control chart (P-Chart), resulting in a DPMO value calculation of 37777.27 and a sigma level of 3.3. The Pareto diagram reveals that color defects account for 38% of occurrences, while water content defects make up 62%. Various factors, such as human error, materials, machinery, and environmental conditions, contribute to these defects. Following an analysis utilizing Six Sigma (DMAIC) during the control phase, it is recommended to implement Poka Yoke, which involves both control and warning mechanisms during the production process. Keywords: Quality, Defective Products, Six Sigma, DMAIC, Poka Yoke
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TS Manufactures |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Teknik Industri |
Depositing User: | Kaprodi S1 Teknik Industri UTY |
Date Deposited: | 10 Dec 2024 03:31 |
Last Modified: | 10 Dec 2024 03:31 |
URI: | http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/17195 |
Actions (login required)
View Item |