Setiawan, Deni and Ratriningsih, Desrina (2025) PERANCANGAN MUSEUM ARTEFAK SITUS SOKOLIMAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR. Tugas Akhir thesis, Universitas Teknologi Yogyakarta.
![]() |
Other
AB2023~1.PDF Download (592kB) |
Abstract
Perancangan Museum Artefak Situs Sokoliman di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai pusat pelestarian, pendidikan, dan rekreasi yang berbasis pendekatan arsitektur neo-vernakular. Pendekatan ini mengintegrasikan prinsip-prinsip budaya lokal dengan inovasi desain untuk menciptakan ruang yang tidak hanya fungsional tetapi juga mencerminkan identitas daerah. Museum ini diharapkan menjadi wadah untuk melestarikan, menampilkan, dan mendokumentasikan artefak-artefak bersejarah dari Situs Sokoliman, yang memiliki nilai arkeologis tinggi dan relevansi historis bagi masyarakat lokal maupun global. Metodologi yang digunakan mencakup analisis makro hingga mikro terhadap tapak, kajian preseden museum serupa, dan penerapan prinsip-prinsip arsitektur neo-vernakular. Studi ini memanfaatkan data primer dan sekunder untuk merumuskan kebutuhan ruang, organisasi zonasi, hingga elemen desain yang kontekstual terhadap lingkungan fisik dan budaya. Fokus utama terletak pada pengintegrasian elemen-elemen tradisional seperti penggunaan material lokal dan tata ruang khas Gunungkidul dengan solusi modern seperti optimalisasi pencahayaan alami, sistem sirkulasi pengunjung yang efisien, dan infrastruktur yang mendukung keberlanjutan lingkungan. Hasil rancangan mencakup museum yang terdiri dari berbagai zona, yaitu zona publik dengan koleksi, zona penelitian, dan zona penyimpanan artefak, yang semuanya dirancang sesuai dengan standar internasional untuk museum. Desain ini juga memperhatikan aspek ergonomi, aksesibilitas, dan estetika, sehingga dapat memberikan pengalaman yang informatif dan menyenangkan bagi pengunjung. Selain sebagai pusat pelestarian, museum ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konservasi warisan budaya dan berkontribusi pada pengembangan pariwisata berbasis sejarah di Kabupaten Gunungkidul. Melalui penelitian ini, dihasilkan prototipe desain yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional museum tetapi juga memperkuat narasi budaya daerah. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam konteks arsitektur neo-vernakular dan menawarkan model desain yang dapat diadaptasi untuk proyek serupa di wilayah lain di Indonesia. Design of the Sokoliman Site Artifact Museum in Gunungkidul Regency, Special Region of Yogyakarta, as a center for preservation, education, and recreation based on a neo-vernacular architectural approach. This approach integrates local cultural principles with design innovation to create a space that is not only functional but also reflects regional identity. This museum is expected to be a place to preserve, display, and document historical artifacts from the Sokoliman Site, which have high archaeological value and historical relevance for local and global communities. The methodology used includes macro to micro analysis of the site, study of similar museum precedents, and application of neo-vernacular architectural principles. This study utilizes primary and secondary data to formulate space requirements, zoning organization, and design elements that are contextual to the physical and cultural environment. The main focus lies on the integration of traditional elements such as the use of local materials and Gunungkidul's typical spatial layout with modern solutions such as optimizing natural lighting, an efficient visitor circulation system, and infrastructure that supports environmental sustainability. The design results include a museum consisting of various zones, namely a public zone with collections, a research zone, and an artifact storage zone, all of which are designed according to international standards for museums. This design also takes into account aspects of ergonomics, accessibility, and aesthetics, so that it can provide an informative and enjoyable experience for visitors. In addition to being a preservation center, this museum is expected to be able to increase public awareness of the importance of cultural heritage conservation and contribute to the development of history-based tourism in Gunungkidul Regency. Through this research, a design prototype was produced that not only meets the functional needs of the museum but also strengthens the narrative of regional culture. This research makes an important contribution in the context of neo-vernacular architecture and offers a design model that can be adapted for similar projects in other regions in Indonesia.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perancangan Museum Artefak, Arsitektur Neo-Vernakular, Artifact Museum Design, Neo-Vernacular Architecture |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur |
Depositing User: | Kaprodi S1 Arsitektur UTY |
Date Deposited: | 08 May 2025 07:19 |
Last Modified: | 08 May 2025 07:19 |
URI: | http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/17939 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |