Zaidane, Syahrian Alva and Preambudi, Akbar (2025) PENERAPAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO – VERNAKULAR PADA PERANCANGAN MUSEUM BAHARI DI KOTA TEGAL. Tugas Akhir thesis, Universitas Teknologi Yogyakarta.
![]() |
Other
AB0197~1.PDF Download (176kB) |
Abstract
ABSTRAK Kota Tegal merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Tengah yang berada di ujung barat dan terletak di pantai utara pulau Jawa. Sebagai kota yang dekat dengan pesisir, Tegal menjadi salah satu kota sentra perikanan pertama di pantai utara. Dalam sektor ekonomi, Kota Tegal Memiliki ekonomi yang di topang oleh sektor maritim, sehingga dapat menjadi salah satu faktor untuk dibangunnya museum bertema kebaharian, dimana hal tersebut dapat mewujudkan pembangunan ekonomi dalam sektor wisata bahari. Negara Indonesia sendiri hanya terdapat sedikit museum dengan tema kebaharian. Museum Bahari merupakan museum yang menyimpan koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Perancagan Museum Bahari di Kota Tegal dirancang tidak hanya sebagai tempat penyimpanan dan pameran artefak bahari bersejarah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan serta peningkatan ekonomi dalam sektor wisata bahari. Dengan menggunakan gaya arsitektur neo - vernakular, desain museum ini menggabungkan aspek budaya lokal dan konteks lingkungan sekitar, sehingga menciptakan identitas tersendiri yang selaras dengan kearifan lokal. Museum ini dirancang untuk menjadi bangunan yang ramah lingkungan, di mana dapat memberi tahu pengunjung tentang pentingnya laut dan pelestariannya, serta berfungsi sebagai tempat bagi masyarakat untuk terlibat dalam inisiatif budaya dan lingkungan. Dengan mengadopsi strategi ini, tujuannya adalah agar Museum Bahari muncul sebagai ikon baru di Kota Tegal, menarik pengunjung dari berbagai latar belakang dan membantu pertumbuhan pariwisata lokal, sekaligus menghormati dan menjaga warisan budaya saat ini. Tegal City is one of the areas in Central Java Province located at the western tip and located on the north coast of Java Island. As a city close to the coast, Tegal is one of the first fisheries center cities on the north coast. In the economic sector, Tegal City has an economy supported by the maritime sector, so it can be a factor in building a marine-themed museum, where this can realize economic development in the marine tourism sector. Indonesia itself only has a few museums with a marine theme. The Maritime Museum is a museum that stores collections related to the maritime and fisheries of the Indonesian nation from Sabang to Merauke. The design of the Maritime Museum in Tegal City is designed not only as a place to store and exhibit historical maritime artifacts, but also as a center for education and economic development in the marine tourism sector. Using a neo-vernacular architectural style, the design of this museum combines aspects of local culture and the context of the surrounding environment, thus creating a unique identity that is in harmony with local wisdom. This museum is designed to be an environmentally friendly building, where it can inform visitors about the importance of the sea and its preservation, and function as a place for the community to engage in cultural and environmental initiatives. By adopting this strategy, the goal is for the Maritime Museum to emerge as a new icon in Tegal City, attracting visitors from various backgrounds and helping the growth of local tourism, while respecting and preserving the current cultural heritage.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Arsitektur Neo - Vernakular, Ekonomi, Maritim, Museum Bahari, Neo-Vernacular Architecture, Economy, Maritime, Maritime Museum |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur |
Depositing User: | Kaprodi S1 Arsitektur UTY |
Date Deposited: | 08 May 2025 07:38 |
Last Modified: | 08 May 2025 07:38 |
URI: | http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/17944 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |