PERANCANGAN PENANDA KEISTIMEWAAN DIY DI PERBUKITAN PARANGTRITIS BANTUL Pendekatan Arsitektur Simbolis

Dwi Fahudi, Majiid and Cahya Yudhanta, Widi (2019) PERANCANGAN PENANDA KEISTIMEWAAN DIY DI PERBUKITAN PARANGTRITIS BANTUL Pendekatan Arsitektur Simbolis. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
5160921003-MAJIID DWI FAHUDI.pdf

Download (137kB) | Preview

Abstract

Penetapan Undang-Undang No.13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan sebuah tonggak sejarah yang menjadikan DIY sebagai wilayah istimewa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam konteks ini, diharapkan DIY mempunyai sebuah penanda keistimewaan yang mampu mempresentasikan karakteristik nilai-nilai filosofis keistimewaan dan meneguhkan entitas Yogyakarta sebagai kota pendidikan, budaya, dan pariwisata. Penanda tersebut diharapkan menjadi sebuah icon keistimewaan dalam aspek kebudayaan, pendidikan, kepariwisataan yang rekreatif. Penanda Keistimewaan ini direncanakan dibangun di kawasan perbukitan Parangtritis, Bantul, DIY dengan mempertimbangkan aspek strategis terkait dengan penyampaian Visi-Misi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2017-2022, yaitu “Menyongsong Abad Samudera Hindia untuk Kemuliaan Martabat Jogja”. Hal ini merupakan kelanjutan dari penyampaian Visi-Misi Gubernur DIY Tahun 2017-2022 tentang “Transformasi Paradigma Among Tani menuju Dagang Layar”. Pengesahan Undang-Undang Keistimewaan untuk Daerah Istimewa Yogyakarta telah memberikan berbagai konsekuensi yang akan sangat mempengaruhi penataan fisik maupun non fisik Kota Yogyakarta. Sejak awal berdirinya Kota Yogyakarta mempunyai gaya arsitektur kota yang unik dan penuh dengan makna filosofis. Sebuah perihal pemakaian simbol atau lambang untuk mengekspresikan ide-ide secara arsitektural yang akan dapat diperlihatkan melalui jati diri suatu karya arsitektur sekaligus mempunyai makna dan nilai-nilai simbolik yang dapat dihasilkan melalui bentuk, struktur dan langgam. Substansi yang diterapkan pada perancangan penanda keistimewaan ini menggunakan substansi filosofi Hasta Brata yang berarti delapan perilaku utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin atau bisa juga diartikan dengan delapan sifat-sifat alam. Sifat-sifat alam tersebut yang kemudian di implementaskan ke dalam bangunan penanda keistimewaan. Kata kunci: Penanda keistimewaan, Substansi filosofis, Hasta brata

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur
Depositing User: Kaprodi S1 Arsitektur UTY
Date Deposited: 11 May 2019 02:21
Last Modified: 11 May 2019 02:21
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/2826

Actions (login required)

View Item View Item