Cahyo, Ramadhan Dwi and Nurdina, Mutia (2020) PERANCANGAN GEDUNG PERTUNJUKAN DI KAWASAN DANAU SIPIN PROVINSI JAMBI DENGAN PENDEKATAN NEO VERNAKULAR. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.
|
Text
54. 5160911031-RAMADHAN DWI CAHYO.pdf Download (61kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Kota Jambi memiliki banyak peminat seni budaya baik dari dalam maupun luar kota. Sayangnya, ada kekhawatiran minimnya tempat pertunjukan seni sehingga pemerintah Jambi kerap harus menyewa hotel, pusat olahraga, dan tempat-tempat besar lainnya. Suatu apresiasi bagi kesenian yang ada di Indonesia, jika kita bisa memberikan ruang bagi setiap seniman untuk menampilkan seni tradisional dan kontemporer. Oleh karena itu, Gedung Pertunjukan dirancang berbentuk rumah adat Jambi. Kajian terkait pembangunan kinerja dalam penelitian ini mengacu pada kenyamanan pengguna yaitu seniman dan penonton. Semua desain didasarkan pada pendekatan yang digunakan yaitu neo vernakular. Kenyamanan dan bentuk rumah adat Jambi sangat penting diperhatikan dalam desain denahnya, karena tentunya berdampak sangat positif bagi penggunanya. Strateginya adalah dengan memperhatikan tata letak panggung, membuat sistem audio yang baik, menggunakan pencahayaan buatan dalam gedung, menyesuaikan setiap ruangan dengan fungsinya, dan menggunakan bahan yang kedap suara. Teknologi juga diterapkan dalam desain gedung pertunjukan untuk dikembangkan menjadi gedung modern tanpa menghilangkan unsur budaya. Juga penting untuk menggunakan koridor ruang terbuka non hijau yang berfungsi sebagai area pendukung gedung pertunjukan. Diharapkan dengan adanya konsep koridor ini dapat membantu sirkulasi pengunjung, kenyamanan mereka dalam menggunakan gedung, dan juga sebagai respon terhadap kondisi perubahan cuaca di luar. Persyaratan ini penting ketika membahas karakteristik teater yang baik. Kata kunci: Budaya, Bentuk, Pementasan, Neo Vernakular ABSTRACT Jambi City has a lot of cultural arts enthusiasts both from within and outside the city. Unfortunately, there are concerns about the lack of performing arts venues so that the Jambi government often has to rent hotels, sports centers and other large venues. It is an appreciation for the arts in Indonesia, if we can provide space for each artist to display traditional and contemporary art. Therefore, the Performance Building was designed in the form of a Jambi traditional house. The study related to performance development in this study refers to the convenience of users, namely artists and viewers. All designs are based on the neo vernacular approach used. The comfort and shape of the Jambi traditional house are very important to pay attention to in the design of the plan, because it has a very positive impact on its users. The strategy is to pay attention to the stage layout, create a good audio system, use artificial lighting in the building, adapt each room to its function, and use soundproof materials. Technology is also applied in the design of the theater to be developed into a modern building without eliminating cultural elements. It is also important to use a non-green open space corridor that serves as a supporting area for the performance building. It is hoped that this corridor concept can help the circulation of visitors, their comfort in using the building, and also as a response to changing weather conditions outside. This requirement is important when discussing the characteristics of good theater. Keywords: Culture, Form, Staging, Neo Vernacular
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur |
Depositing User: | Kaprodi S1 Arsitektur UTY |
Date Deposited: | 23 Sep 2020 07:24 |
Last Modified: | 23 Sep 2020 07:24 |
URI: | http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/5184 |
Actions (login required)
View Item |