Ekaista, Syifa Fadhila and Putro, Hendro Trieddiantoro (2020) PENERAPAN TEMA BIOPHILIA SEBAGAI OPTIMASI KONTROL TERMAL DAN ALIRAN UDARA PADA PERANCANGAN BUSINESS LEISURE SPACE DI KOTA PEKANBARU. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.
|
Text
84. 5160911152-SYIFA FADHILA EKAISTA.pdf Download (238kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Indonesia menempati peringkat 40 daya saing pariwisata di dunia. Perkembangan pariwisata di Indonesia terbagi menjadi wisata alam dan wisata buatan. Pertumbuhan ekonomi Kota Pekanbaru terlihat pada tiga sektor unggul utama yaitu perdagangan, konstruksi dan industri. Berdampak pada perkembangan penyerapan tenaga kerja. Reorientasi Kota Pekanbaru menjadi kota “service city” karena diperkirakan cadangan minyak bumi hanya sampai 7 tahun kedepan (2027). Mempersiapkan sarana dan prasarana perkotaan berkualitas untuk menjadi kota “service city” yang layak,, salah satunya yaitu Pengembangan Kawasan Komersial pada Kawasan Prioritas 1 Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru. Sungai Siak merupakan objek wisata alam satu-satunya di Kota Pekanbaru, tidak dapat memenuhi kepuasan warga karena air sungai yang keruh dan kurangnya penataan kawasan pinggiran sungai. Kurangnya objek wisata buatan membuat warga Kota Pekanbaru berlibur ke luar daerah yang memiliki banyak wisata alam yang menarik. Suhu udara Kota Pekanbaru yang panas membuat investor lebih memilih membangun wisata komersial seperti pusat perbelanjaan yang tertutup daripada berkonsep alam. Perancangan Business Leisure Space menjadi wadah sebagai objek wisata buatan dengan mengutamakan fungsi rekreasi dan rileksasi yang menggunakan konsep Biophilia sebagai penyelesaian isu lingkungan dengan indikator prioritas berupa pengoptimalan kontrol termal dan aliran udara dari 14 elemen pembentuk Biophilia. Kata kunci: Alira Udara, Biophilia, Kontrol Termal, Leisure Space. ABSTRACT Indonesia is ranked 40th in world tourism competitiveness. The development of tourism in Indonesia is divided into natural tourism and artificial tourism. The economic growth of Pekanbaru City can be seen in the three main leading sectors, namely trade, construction and industry which have an impact on the development of employment. Pekanbaru city reorientation is to become a "service city" because it is estimated that oil reserves will only last for the next 7 years (2027). In preparing quality urban facilities and infrastructure to become a proper "service city", one of which is the development of a Commercial Area in Priority Area 1, Senapelan District, Pekanbaru City. The Siak River, which is the only natural tourist attraction in Pekanbaru City, has not been able to meet residents' satisfaction due to turbid river water and the lack of arrangement of riverbank areas. The lack of artificial tourist objects makes Pekanbaru City residents take a vacation outside the area that has many interesting natural tourist attractions. The hot temperature of Pekanbaru City makes investors prefer to build commercial tourism such as closed shopping centers rather than the natural concept. Designing a business leisure space to become a place for artificial tourist objects by prioritizing recreation and relaxation functions using the concept of Biophilia to be a solution to environmental problems with priority indicators in the form of optimizing temperature control and air flow from 14 elements that make up Biophilia. Keywords: Airflow, Biophilia, Thermal Control, Lounge.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur |
Depositing User: | Kaprodi S1 Arsitektur UTY |
Date Deposited: | 28 Sep 2020 08:26 |
Last Modified: | 28 Sep 2020 08:26 |
URI: | http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/5382 |
Actions (login required)
View Item |