PENGGUNAAN BAKTERI UNTUK REGENERASI BETON YANG RETAK “SELF HEALING CONCRETE” DENGAN METODE PENGUJIAN KUAT LENTUR USE OF BACTERIA FOR "SELF HEALING CONCRETE" WITH FLEXURAL STRENGTH TESTING METHOD

Muslikin, Bagus Teguh and Masagala, Algazt Aryad (2020) PENGGUNAAN BAKTERI UNTUK REGENERASI BETON YANG RETAK “SELF HEALING CONCRETE” DENGAN METODE PENGUJIAN KUAT LENTUR USE OF BACTERIA FOR "SELF HEALING CONCRETE" WITH FLEXURAL STRENGTH TESTING METHOD. Tugas Akhir thesis, University Technology Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
5150811004_Bagus Teguh Muslikin.pdf

Download (410kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Fungsi beton sebagai salah satu pembentuk struktur yang paling banyak digunakan oleh masyarakat saat ini. Masalah lain yang perlu diperhatikan dalam konstruksi beton ini adalah adanya retakan beton terlalu dini, baik akibat pembebanan maupun panas hidrasi. Cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kelemahan dari suatu beton yang berupa retakan adalah dengan cara memberikan bakteri kepada beton, yang nantinya beton akan mendapat kemampuan regenerasi atau pulih kembali dari keretakan yang terjadi. Dalam penambahan bakteri ini diharapkan mampu menjaga umur beton menjadi lebih panjang, meminimal biaya yang harus dikeluarkan untuk berbaikan dan juga mempermudah pekerjaan perawatan atau perbaikan. Metode yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kelemahan dari suatu beton yang berupa retakan adalah dengan cara memberikan bakteri kepada beton, yang nantinya beton akan mendapat kemampuan regenerasi atau pulih kembali dari keretakan yang terjadi. Dalam penambahan bakteri ini diharapkan mampu memperbaiki retak beton , meminimal biaya yang harus dikeluarkan untuk berbaikan dan juga mempermudah pekerjaan perawatan karena bakteri bekerja langsung saat disuplesikan. Bakteri yang ditambahkan adalah bakteri Bacillus Subtillis dan Bacillus Cerius yang merupakan bakteri dengan kekebalan atau daya tahan yang tinggi hingga memungkingkan keberhasilan yang tinggi juga. Penambahan bakteri pada penelitian ini menggunakan hanya membasahi larutan berisi bakteri kedalam retakan beton hingga merata. Hasil pengujian kuat lentur beton normal dan beton yang sudah diregenerasi dengan bantuan bakteri Bacillus Subtillis dan Bacillus Cereus beton mengalami penurunan dari kuat lentur rata – rata beton normal 7,80 MPa menjadi 6,89 MPa pada beton yang telah diregenerasi. Beton regenerasi ini mengalami penurunan untuk nilai kuat lenturnya dibandingkan beton normal Hal ini disebabkan karena bakteri hanya efektif menutupi keretakan sebesar 0,5mm - 5mm pada proses self healing concrate. Dari hasil analisis keretakan dapat disimpulkan bahwa jenis retakan yang terjadi pada beton adalah jenis retak lentur, karena terjadi retak pada posisi tengah bentang balok. Kata kunci : Beton, Regenerasi, Bakteri, Bacillus Subtillis, Bacillus Cereus ABSTRACT Concrete functions as one of the most widely used structural formers by society today. Another problem that needs attention in this concrete construction is the presence of concrete cracks too early, both due to loading and hydration heat. The way that can be done to improve the weaknesses of a concrete in the form of cracks is by giving bacteria to the concrete, which later the concrete will get the ability to regenerate or recover from cracks that occur. The addition of these bacteria is expected to be able to maintain a longer concrete life, minimizing the costs incurred to make up and also facilitate maintenance or repair work. The method that can be done to correct the weaknesses of a concrete in the form of cracks is by giving bacteria to the concrete, which later the concrete will get the ability to regenerate or recover from cracks that occur. The addition of these bacteria is expected to be able to repair concrete cracks, minimizing the costs incurred to repair and also simplify maintenance work because bacteria work directly when supplied. Bacteria added are Bacillus Subtillis and Bacillus Cerius which have high immunity or immune system so that it is also possible to have high success. Addition of bacteria in this study was done only by wetting the solution containing bacteria into the concrete cracks evenly. The results of the flexural strength testing of normal concrete and concrete that has been regenerated with the help of Bacillus Subtillis and Bacillus Cereus concrete have decreased from the average flexural strength of normal concrete 7.80 MPa to 6.89 MPa on regenerated concrete. This regeneration concrete has decreased for its flexural strength compared to normal concrete. This is because the bacteria only effectively cover cracks of 0.5mm - 5mm in the self-healing concrete process. From the results of the crack analysis it can be concluded that the type of cracks that occur in concrete is the type of flexural cracks, because cracks occur in the center position of the beam span. Keywords: Concrete, Regeneration, Bacteria, Bacillus Subtillis, Bacillus Cereus

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Teknik Sipil
Depositing User: Kaprodi S1 Teknik Sipil UTY
Date Deposited: 13 Oct 2020 04:22
Last Modified: 13 Oct 2020 04:22
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/5806

Actions (login required)

View Item View Item