ANALISIS PERENCANAAN ULANG TEBAL PERKERASAN RUNWAY DENGAN METODE LCN, METODE CBR DAN METODE BINA MARGA 2018 (Studi Kasus: Bandara Internasional Yogyakarta) ANALYSIS OF RUNWAY PAVEMENT THICKNESS PLANNING USING LCN, CBR AND BINA MARGA 2018 METHODS (Case Study: Yogyakarta International Airport)

Setiawan, Adi and Setiawan, Danny (2020) ANALISIS PERENCANAAN ULANG TEBAL PERKERASAN RUNWAY DENGAN METODE LCN, METODE CBR DAN METODE BINA MARGA 2018 (Studi Kasus: Bandara Internasional Yogyakarta) ANALYSIS OF RUNWAY PAVEMENT THICKNESS PLANNING USING LCN, CBR AND BINA MARGA 2018 METHODS (Case Study: Yogyakarta International Airport). Tugas Akhir thesis, University Technology Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
5150811037_Adi Setiawan.pdf

Download (578kB) | Preview

Abstract

Bandar Udara Internasional Yogyakarta adalah bandara yang dibangun di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Bandara dibangun sebagai upaya pengurai transportasi udara di Yogyakarta, dikarenakan Bandara Adisutjipto yang telah dibangun sebelumnya tidak mampu menampung laju perkembangan penggunaan transportasi udara yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Bandara Internasional Yogyakartadibangun di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi D.I. Yogyakarta. Perencanaan tebal perkerasan landasan pacu (runway) harus dilakukan dengan baik dan tepat, dikarenakan akan mempengaruhi keselamatan dan kenyamanan pesawat terbang saat melakukan lepas landas (take off) maupun mendarat (landing). Penelitian yang berlokasi pada landasan pacu Bandara Internasional Yogyakarta menggunakan metode Load Classification Number (LCN),metode US Corporation of Engineering (CBR), dan metode Bina Marga 2018 dalam perencanaan ulang perkerasannya. Perkerasan dengan metode LCN menghasilkan tebal total sebesar 76,20cm dengan rincian lapisan surface sebesar 18,18cm, lapisan base sebesar 26,47cm, dan lapisan subbase sebesar 31,55cm. Perkerasan dengan metode CBR menghasilkan tebal total sebesar 82,86cm dengan rincian lapisan surface sebesar 18,18cm, lapisan base sebesar 26,47cm, dan lapisan subbase sebesar 38,21cm. Perkerasan dengan metode Bina Marga 2018 menghasilkan tebal total sebesar 52,50cm dengan rincian lapisan surface sebesar 22,50cm, lapisan base sebesar 15,00cm, dan lapisan subbase sebesar 15,00cm. Rencana Anggaran Biaya perkerasan eksisting sebesar Rp.153.041.724.225. Sedangkan rencana Anggaran Biaya perkerasan dengan metode LCN sebesar Rp.162.110.713.998, atau 0,059% lebih boros, perkerasan dengan metode CBR sebesar Rp.167.544.207.104, atau 0,095% lebih boros, dan perkerasan dengan metode Bina Marga 2018 sebesar Rp154.428.570.563, atau 0,009% lebih boros dibanding biaya eksisting. Sehingga perkerasan eksisting merupakan perkerasan yang paling efektif dan hemat dari biaya yang dibutuhkan dalam pembangunan perkerasan runway. Kata Kunci: Bandar udara, Perkerasan, Runway, LCN, CBR, Bina Marga 2018. Yogyakarta International Airport is an airport that is built in Yogyakarta Special Province. The airport is built as an effort to decompose air transportation in Yogyakarta, because the Adisutjipto Airport which had been built previously is unable to accommodate the rate of development of the use of air transportation which was always increasing from year to year. Yogyakarta International Airport is built in Temon District, Kulon Progo Regency, D.I Province. Yogyakarta. Planning the runway pavement thickness must be done properly and precisely, because it will affect the safety and comfort of the aircraft when taking off or landing. Research located on the runway of Yogyakarta International Airport using the Load Classification Number (LCN) method, the US Corporation of Engineering (CBR) method, and the 2018 Bina Marga method in its pavement re-planning. Pavement with the LCN method produces a total thickness of 76.20cm with a breakdown of the surface layer of 18.18cm, base layer of 26.47cm, and subbase layer of 31.55cm. Pavement with CBR method produces a total thickness of 82.86cm with a breakdown of the surface layer of 18.18cm, base layer of 26.47cm, and subbase layer of 38.21cm. Pavement with the 2018 Bina Marga method produces a total thickness of 52.50cm with details of the surface layer of 22.50cm, base layer of 15.00cm, and subbase layer of 15.00cm. The planned budget for the existing pavement cost is Rp.153,041,724,225. While the budget plan for the Pavement Cost using the LCN method is Rp.162,110,713,998, or 0.059% more wasteful, the pavement using the CBR method is Rp.167,544,207,104, or 0.095% more wasteful, and the pavement with the 2018 Bina Marga method is Rp154,428,570. 563, or 0.009% more wasteful than the existing costs. So that the existing pavement is the most effective and cost-effective pavement needed for the construction of the runway pavement. Keywords: Airport, Pavement, Runway, LCN, CBR, Bina Marga 2018.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Teknik Sipil
Depositing User: Kaprodi S1 Teknik Sipil UTY
Date Deposited: 13 Oct 2020 06:36
Last Modified: 13 Oct 2020 06:36
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/5817

Actions (login required)

View Item View Item