REDESAIN FASILITAS WISATA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI SETUBABAKAN DENGAN PENDEKATAN ECO CILTURE

Rivaldy, Muhammad Fadhlan and Marlina, Endy (2021) REDESAIN FASILITAS WISATA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI SETUBABAKAN DENGAN PENDEKATAN ECO CILTURE. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
5160911187_MUHAMMAD FADHLAN RIVALDY.pdf

Download (129kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Pusat Kebudayaan Betawi Setu Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta Selatan, Indonesia, yang merupakan suatu area yang diperuntukkan untuk pelestarian warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi. Perkampungan budaya Betawi ini didirikan pada tanggal 18 Agustus 2000 melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Nomor 92 tahun 2000 yang dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu yaitu Sutiyoso. Menurut data pengunjung Pusat Kebudayaan Betawi Setu Babakan terus mengalami kenaikan jumlah pengunjung pada lima tahun terahir sehingga membuktikan tempat ini masih diminati oleh wisatawan, akan tetapi dari seluruh masterplan yang ada hanya terbangun 30% dikarenakan permasalahan lahan yang belum dibebaskan, sehingga berpengaruh terhadap fasilitas dan fungsi bangunan yang ada, antara lain masalah sirkulasi yang kurang jelas, tidak tersedianya tempat untuk fasilitas shelter wahana delman dan kuda tunggang serta tidak tersedianya tempat untuk pedagang sehingga pedagang berjualan di trotoar. Tujuan dari redesain ini adalah mendapatkan desain fasilitas wisata pusat kebudayaan yang nyaman dengan menerapkan konsep Eco Culture. Metode yang digunakan diawali dengan pengumpulan data yang diolah melalui analisis data yang kemudian diproses menjadi konsep perancangan dengan pendekatan Eco Culture. Hasil yang diperoleh adalah redesain fasilitas wisata pusat kebudayaan betawi setu babakan dengan pendekatan Eco Culture yang diaplikasikan dengan memperhatikan 5 kriteria desain Eco-Cultural diantaranya, image of space berupa penataan massa bangunan yang sesuai dengan konteks lingkungan betawi & budaya betawi, lalu Source of enviromental knowledge berupa respon desain bangunan terhadap iklim di Jakarta selatan, seperti arah angin, sinar matahari, kebisingan, serta view. Building image berupa penataan tampilan bangunan yang menerapkan konsep rumah adat betawi seperti rumah panggung dan green roof untuk sirkulasi udara dan memaksimalkan open space, Technology berupa penerapan teknologi dan konstruksi lokal dan ramah lingkungan, dan Idealized concept of place yaitu pembentukan koneksi bangunan dengan konteks lingkungan perkampungan betawi. Kata kunci: Eco Culture, Pusat Kebudayaan Betawi Setu Babakan, Redesain Fasilitas Wisata ABSTRACT Setu Babakan Betawi Cultural Center is located in Srengseng Sawah, Jagakarsa sub-district, South Jakarta Municipality, Indonesia. It is an area devoted to the preservation of Jakarta's cultural heritage, the original Betawi culture. This Betawi cultural kampung was established on August 18, 2000 through the Decree of the Governor of DKI Number 92 of 2000 issued by the Governor of DKI Jakarta at that time, Sutiyoso. According to data, the number of people visited Setu Babakan Betawi Cultural Center has continued to grow significantly in the last five years, proving that this place is considered attracted more and more visitors. However, of all the existing master plans, only 30% were built due to land acquisition problems. This issue affects the facilities and functions of existing buildings, including circulation problems, unavailability of space for horse riding activity, delman horse cart, and accommodation for business space for sellers, leaving them without any option but to do selling activities on the sidewalks. The purpose of this redesign is to get a convenient cultural center tourism facility design by applying the Eco Culture concept. The method started with data collection which was processed through data analysis. Afterward, data is processed into design concept by using the Eco Culture approach. The results obtained are the redesign of the Setu Babakan Betawi Cultural Center tourist facilities with the Eco-Culture approach, which is applied by taking into account the 5 Eco Culture design criteria. First, the Image of Space, the arrangement of the mass of the building in accordance with the context of the Betawi environment & culture. Second, Source of Environmental Knowledge, building design responses to the climate in South Jakarta area, such as wind direction, sunlight, noise, and views. Third, Building Image in the form of building appearance that applies the concept of Betawi traditional houses such as stilt houses and green roofs for air circulation and maximizing open space. Fourth, Technology with the application of local and environmentally friendly technology and construction. Finally, Idealized Concept of Place, the formation of building connections with the context of the Kampung Betawi environment. Keyword: Eco Culture, Setu Babakan Betawi Cultural Center, Redesign of Tourism Facilities

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Eco Culture, Pusat Kebudayaan Betawi Setu Babakan, Redesain Fasilitas Wisata Eco Culture, Setu Babakan Betawi Cultural Center, Redesign of Tourism Facilities
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur
Depositing User: Kaprodi S1 Arsitektur UTY
Date Deposited: 30 Dec 2021 08:26
Last Modified: 30 Dec 2021 08:26
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/7247

Actions (login required)

View Item View Item