PERANCANGAN TRENGGALEK HISTORICAL AND CULTURAL MUSEUM DI KECAMATAN PANGGUL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR SIMBIOSIS

Ibad, Muhammad Iqbal Nasoichul and Kurniawan, Muhammad Arief (2021) PERANCANGAN TRENGGALEK HISTORICAL AND CULTURAL MUSEUM DI KECAMATAN PANGGUL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR SIMBIOSIS. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
5160911221-MUHAMMAD IQBAL NASOICHUL IBAD.pdf

Download (20kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Kabupaten Trenggalek adalah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, memiliki background sebagai jalur akses perdagangan era Kerajaan Majapahit yang terletak di Kecamatan Panggul sebagai akses masuk dermaga jalur selatan perdagangan. Kecamatan Panggul memiliki peninggalan dari Sejarah peradaban Dinasti Ming dan Tan era Kerajaan Majapahit dimana banyak ditemukanya benda sejarah peradaban kuno yang ditemukan di Kecamatan Panggul dan ditetapkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) sebagai benda cagar budaya. Kabupaten Trenggalek memiliki latar belakang potensi sebagai daerah kebudayaan mataram yang kaya dengan berbagai Kesenian dan Kebudayaan. Namun, dari background dan potensi di Kabupaten Trenggalek belum memiliki Museum Kabupaten sebagai wadah atau tempat pemeliharaan benda Sejarah dan pelestarian Budaya serta pengembangan potensi Kesenian daerah. Perencanaan perancangan Museum di Kabupaten Trenggalek tertera dalam RPJMD BAB II berisi pengelolaan dan pengembangan peninggalan sejarah Kebudayaan Museum serta didukung RPJMD BAB III berisi pembinaan kelompok Seni dan Budaya, Peningkatan sarana dan Pra-sarana, serta peningkatan kualitas SDM Kesenian dan Budaya di Kecamatan Panggul. Perancangan Historical and Cultural Museum untuk mewadahi dari potensi Sejarah, Kesenian dan Kebudayaan harus mengintegrasi dari fungsi untuk menjadikan lifeable Museum agar tetap menarik dan dikunjungi oleh masyarakat dari dalam maupun luar daerah. Pendekatan Arsitektur Simbiosis untuk menyatukan dari beberapa karakter Sejarah dan Budaya (Ming & Tan, Majapahit, Trenggalek Mataram) dalam satu kesatuan dan masih memiliki karakter masing - masing. Metode yang digunakan dalam merancang melalui dua metode, yang pertama dengan metode primer dengan menganalisa tapak dan menganalisa kebutuhan ruang, metode yang kedua yaitu menggunakan metode sekunder dengan mencari studi literatur terkait dengan Historical and Cultural Museum. Ide atau konsep hasil rancangan Historical and Cultural Museum dengan penerapan Arsitektur Simbiosis berupa transformasi bentuk massa bangunan, tata ruang dalam dan luar, aksesibilitas, fasade dan landscape mengkombinasikan unsur nilai Budaya dan filosofi Majapahit, Trenggalek Mataram dan China. Kata kunci : Arsitektur Simbiosis, Cultural, Historical, Museum, Trenggalek ABSTRACT Trenggalek Regency is located in East Java Province and has a background as a trade access point in the era of Majapahit Kingdom, which is located in Panggul District, as an access to the southern trade route pier. Panggul District has legacies from the history of Ming and Tan dynasties in the era of Majapahit Kingdom, where many historical objects of ancient civilization were found in Panggul District and determined by the Cultural Heritage Conservation Center as cultural heritage objects. Trenggalek Regency has a historical potential as a Mataram cultural area, which is rich in various arts and cultures. However, with such background and potential, Trenggalek Regency does not yet have a Regency Museum as a place for storing historical objects, preserving heritage, and developing the potential of regional arts. Planning for designing a museum in Trenggalek Regency is stated in CHAPTER II of the RPJMD concerning the management and development of the cultural heritage museum, supported by CHAPTER III of the RPJMD concerning the development of the Arts and Culture groups, upgrade of facilities and infrastructure, and improvement of the quality of human resources for arts and culture in Panggul District. The plan for designing the Historical and Cultural Museum to accommodate the potential of History, Art, and Culture must integrate its function to make the museum livable, so it remains attractive and is frequently visited by people from within and outside the region. Symbiotic Architectural Approach aims to unite several historical and cultural characters (Ming & Tan, Majapahit, Trenggalek Mataram) in one unit and still have their respective characters. The method used in designing the museum is done through two methods. The first method is the primary method by analyzing the site and the space requirement, while the second one is using the secondary method by looking for literature studies related to the Historical and Cultural Museum. Ideas or concepts designed by the Historical and Cultural Museum applying the Symbiotic Architecture Approach are in the form of transformations of the mass of buildings, internal and external layout, accessibility, facades and landscapes combined with the elements of cultural values and philosophies of Majapahit, Trenggalek Mataram, and China. Keywords: Symbiosis Architecture, Cultural, Historical, Museum, Trenggalek

Item Type: Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci : Arsitektur Simbiosis, Cultural, Historical, Museum, Trenggalek, Symbiosis Architecture, Cultural, Historical, Museum,
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitekur
Depositing User: Kaprodi S1 Arsitektur UTY
Date Deposited: 30 Dec 2021 08:27
Last Modified: 30 Dec 2021 08:27
URI: http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/7258

Actions (login required)

View Item View Item