Yusuf, Ihza Iskandar and Wahyuhana, Ratika Tulus (2021) KAJIAN KELAYAKAN RENCANA PEMEKARAN BREBES SELATAN BERDASARKAN ASPEK FISIK DAN SOSIAL EKONOMI (Studi Kasus Kabupaten Brebes). Tugas Akhir thesis, University of Teknologi Yogyakarta.
|
Text
5161511054_IHZA ISKANDAR YUSUF.pdf Download (326kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Kabupaten Brebes merupakan salah satu daerah yang merencanakan adanya pemekaran wilayah dengan membentuk kabupaten baru yaitu Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) Brebes Selatan sebagai wilayah pemekarannya. Adanya moratorium atau penundaan pemekaran wilayah yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri sejak tahun 2004, akan menghambat rencana pemekaran wilayah yang ada di Kabupaten Brebes. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan rencana pemekaran pada aspek fisik dan sosial ekonomi. Hasil dari penelitian dapat menjadi rekomendasi dan rujukan untuk mengatasi permasalahan yang melatar belakangi pemekaran wilayah Brebes Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Analisis data yang digunakan yaitu Analisis Perhitungan Indikator, Analysis Hierarchy Process dan Analisis Penilaian Skoring Perbandingan. Sumber data diperoleh dengan menggunakan metode pengumpulan data primer yaitu Kuisioner dan Observasi serta data sekunder diperoleh dari buku dan dokumen. Hasil kajian pemekaran wilayah menunjukkan bahwa Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) Brebes Selatan dan wilayah induknya Kabupaten Brebes mendapatkan nilai skor masing-masing 319,77 dan 264,54 termasuk dalam kategori kurang mampu yang artinya tidak direkomendasikan untuk melakukan pemekaran wilayah. Pemekaran wilayah bukan satu-satunya solusi untuk menangani permasalahan yang ada di Kabupaten Brebes. Pemerintah dan masyarakat perlu duduk bersama dan bersinergis untuk menemukan solusi atas permasalahan yang ada serta mengembangkan potensi daerah untuk memajukan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kata kunci : Brebes Selatan, Kelayakan, Pemekaran Wilayah ABSTRACT Brebes Regency plans to expand the region by forming a new district, namely the New Autonomous Region Candidate (CDOB) of South Brebes, as its expansion area. The existence of a moratorium or postponement of regional expansion carried out by the Ministry of Home Affairs since 2004 will hamper plans for regional expansion in Brebes Regency. This study aims to examine the feasibility of the expansion plan on physical and socio-economic aspects. The research results can be used as recommendations and references to overcome the problems behind the expansion of the South Brebes region. This research uses quantitative methods. The data analysis used in the Analysis of Calculation Indicators, Analysis Hierarchy Process and Analysis of Comparative Scoring Assessment. Data obtained using primary data collection methods, namely questionnaires and observations and secondary data obtained from books and documents. The results of the regional expansion study showed that the Candidates for the New Autonomous Region (CDOB) of South Brebes and its parent region of Brebes Regency received scores of 319.77 and 264.54, respectively, including in the underprivileged category, which means that it is not recommended to carry out the regional expansion. Regional expansion is not the only solution to dealing with the problems that exist in Brebes Regency. The government and society need to synergize to find solutions to existing problems and develop regional potentials to advance the economy and improve people's welfare. Keywords: South Brebes, Feasibility, Areas Division
| Item Type: | Thesis (Skripsi, Tugas Akhir or Kerja Praktek) (Tugas Akhir) |
|---|---|
| Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
| Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Perencanaan Wilayah dan Kota |
| Depositing User: | Kaprodi S1 PWK UTY |
| Date Deposited: | 14 Apr 2021 02:15 |
| Last Modified: | 14 Apr 2021 02:15 |
| URI: | http://eprints.uty.ac.id/id/eprint/7390 |
Actions (login required)
 |
View Item |
